Diva pop Britney Spears baru-baru ini mengungkapkan sebuah rahasia kelam dari masa lalunya, yaitu pernah menjalani aborsi anak Justin Timberlake pada awal 2000-an. Ketika itu mereka masih menjalin hubungan asmara.
Pengakuan ini terkuak melalui buku memoarnya yang berjudul The Woman in Me. Dalam pengakuan yang menggemparkan ini, Britney Spears mengungkapkan hanya satu orang yang mengetahui tentang kehamilannya saat itu, yaitu mantan asistennya, Felicia Culotta.
Bahkan, keluarganya tidak pernah diberitahu mengenai hal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penting bagi saya tidak ada yang mengetahui tentang kehamilan atau aborsi ini, yang berarti semuanya harus dilakukan di rumah," ujar Britney Spears dalam bukunya seperti yang dilaporkan oleh People.
Britney Spears menceritakan lebih lanjut mengenai proses aborsi yang menyakitkan itu di dalam rumah. Saat itu, hanya ada dirinya, Justin Timberlake, dan Felicia Culotta.
"Saya merasakan nyeri yang luar biasa. Saya masuk ke dalam kamar mandi dan berada di sana berjam-jam, tiduran di lantai, menangis, dan berteriak."
Britney Spears mengatakan Justin Timberlake kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk memberinya dukungan selama proses tersebut. Justin Timberlake bahkan membawa gitarnya, percaya musik bisa membantu kekasihnya melewati proses aborsi yang begitu menyakitkan.
"Justin masuk ke dalam kamar mandi dan tiduran di lantai bersama saya," tulisnya.
"Suatu saat, dia berpikir musik mungkin akan membantu, jadi dia membawa gitar dan bermain sambil tiduran bersama saya," sambungnya.
Dalam bukunya yang kontroversial, The Woman in Me, Britney Spears mengungkapkan dia pernah hamil anak Justin Timberlake, tetapi akhirnya memutuskan untuk melakukan aborsi. Justin Timberlake, menurut Britney Spears, tidak merasa senang dengan berita kehamilan itu.
"Justin jelas tidak senang dengan kehamilan saya. Dia mengatakan bahwa kami belum siap untuk menjadi orangtua pada saat itu karena kami masih terlalu muda," ujarnya.
Britney Spears menjalani aborsi setelah Justin Timberlake menolak untuk menerima kehadiran janin tersebut. Pasangannya saat itu merasa mereka belum siap untuk menjadi orangtua.
(dar/wes)