.webp)
Selama beberapa hari terakhir, komedian Bedu menjadi sorotan publik Indonesia karena menjual rumah mewahnya senilai Rp 5 miliar. Banyak isu yang mengatakan ia terjerat pinjaman online (pinjol) hingga disebut untuk modal nyaleg untuk 2024. Benarkah?
Kepada detikcom, Bedu membantah hal tersebut. "Bohong itu, nggak ada," tegas Bedu dalam sambungan telepon pada Selasa (10/10/2023).
Bedu mengatakan kalau pinjaman online pernah, tapi tidak sampai membuatnya terlilit hingga tak bisa bayar. Beberapa pinjaman online yang pernah dipakai Bedu juga terdaftar di OJK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pinjol pernah, tapi logika aja pinjol paling berapa. Itu lunas-lunas terus," tegasnya.
Dia menegaskan alasan menjual rumah agar perekonomiannya tidak defisit terus-terusan. "Biar perputaran uangnya ada, biar nggak defisit," ucapnya.
Bahkan ketika namanya muncul menjadi pemberitaan, ia heran mengapa dirinya dikaitkan dengan pinjol sampai harus menjual rumah.
"Saya juga bingung ada berita itu, kaget juga. Nggak ada (terjerat pinjol)," tegas Bedu.
Ayu dari manajemen Bedu juga membantah artisnya terjerat pinjol. Melalui pesan singkat kepada wartawan, Ayu mengatakan kabar itu hoaks.
"Itu hoaks," tegasnya.
Ayu meminta jangan ada yang dilebih-lebihkan. Bahkan Ayu membantah Bedu sampai menurunkan rate Bedu demi mendapat job.
"Nggak ada kok, sudah ada rate masing-masing untuk setiap TV," jawab Ayu.
Dia pun membantah menjual rumah untuk modal nyaleg. Sejak awal ditawarkan untuk nyaleg, dia mengaku sudah bicara ke partai dirinya tak punya uang.
"Nggak ada hubungannya sama nyaleg. Saya nyaleg diajak, dari awal saya bilang nggak punya uang untuk nyaleg. Mereka ngerti dan mau bantu kok," kata Bedu.
Bedu menjadi caleg untuk Dapil DKI Jakarta 2 dari Partai Gerindra. Pelawak bernama lengkap Harabdu itu mendapat nomor urut 3 bersaing dengan beberapa nama public figure lainnya, seperti Once dari partai PDIP di nomor dua, legenda bulu tangkis Tanah Air Icuk Sugiarto dari Hanura di nomor urut 1, Lula Kamal dari PAN di nomor urut 5, dan Uya Kuya dari PAN di nomor urut 7.
(tia/pus)
