Syakir Daulay menuai hujatan dan somasi karena dianggap melecehkan teks proklamasi. Memparodikan momen pembacaan teks proklamasi untuk promosi film terbarunya membuat Syakir Daulay terancam dipolisikan.
Somasi awalnya datang dari Ikatan Alumni Universitas Bung Karno (UBK) bersama dengan Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam dan Penasihat Hukum Islam terhadap Syakir Daulay.
Kemarin Relawan Indonesia Bersatu mencoba untuk melaporkan Syakir Daulay ke Polda Metro Jaya. memberi judul 'PROKLAMASI' nyatanya yang dibacakan oleh Syakir bukan teks proklamasi melainkan ajakan untuk menonton film tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kontra bermunculan dan dianggap melecehkan teks proklamasi Syakir Daulay memberikan reaksi melalui akun Instagramnya. Dia mengunggah dalam feed Instagramnya.
"Ya Allah adaaaa aja. Perjuangan.... perjuangan.... Ada aja ujiannya," tulis Syakir Daulay dilihat, Jumat (1/9/2023).
Adik Zikri Daulay itu memohon mendapatkan kekuatan menghadapi masalah ini.
"Ya Allah kuatkanlah hambamu ini ya Allah," harapnya.
Berikut adalah teks proklamasi yang diubah oleh Syakir Daulay. Syakir Daulay membacakan tulisan itu dengan bergaya ala Soekarno saat membacakan teks proklamasi.
"Kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, keprihatinan kami terhadap perfilman Indonesia. Hal hal mengenai film percintaan dan perhororan membuat kami semakin kesepian, karena tidak ada yang mau diajak jalan," ucap Syakir dengan logat yang dibuat-buat.
"Maka dari itu, kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, akan merilis film yang berperikejombloan. Hal-hal mengenai judul film, penayangan dan lain lain akan kami nyatakeun dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," tambahnya.
Video berdurasi 2 menit kini disebut menuai kecaman karena dianggap melecehkan perjuangan mencapai proklamasi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Relawan Indonesia Bersatu yang menilai ada 3 faktor Syakir Daulay dinilai melecehkan momen sakral tersebut.
"Pertama, meniru Bapak Proklamator kita dalam isi kontennya. Kedua, memparodikan teks Proklamasi yang kita anggap itu sakral, teks Proklamasi ini menjadi sadar kita merdeka. Ketiga, pembacaan kontennya, di dalam kontennya, saat pembacaan jomblowan jomblowati dia sampaikan, itu latar belakang background-nya para pahlawan," kata Ferry Razali saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (31/82/2023).
"Konten ini bukan hanya parodi, tapi penghinaan, pelecehan terhadap proklamator, teks Proklamasi dan para pahlawan," sambungnya.
Pelapor juga memegang sejumlah bukti yang menguatkan laporannya terhadap Syakir Daulay.
"Ini bukti dari Instagram dia, sampai sekarang belum dihapus. Kemudian ada juga komentar-komentar netizen yang semua mengecam, tidak ada yang membela," ujar Lisman Hasibuan.
Sebagai efek jera, Relawan Indonesia Bersatu meminta Syakir Daulay tak hanya meminta maaf, tapi mencium bendera Indonesia.
(pus/wes)