.webp)
Deddy Corbuzier lewat podcast-nya Close the Door kerap menjadi perhatian karena perbincangannya dengan para pejabat dan petinggi negara. Namun, ada saja mulut yang menyebut Deddy Corbuzier sebagai budak kekuasaan.
Mendengar tudingan itu, Deddy Corbuzier menanggapi dengan santai. Deddy Corbuzier memilih untuk tidak mempedulikan omongan orang.
"Ya kalau saya orang ngomong apa tidak usah dipedulikan. Kalau dia ngomong budak-budak kekuasaan, budak kekuasaan dari mana? Kekuasaan seperti apa?" jawab Deddy Corbuzier ditemui usai jumpa pers Untuk Indonesia Maju di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Deddy Corbuzier bisa mengundang dan berbincang dengan para pejabat secara langsung adalah sesuatu yang luar biasa. Deddy Corbuzier mengatakan pejabat yang diundang tidak hanya berasal dari satu kubu.
"Kalau ngundang pejabat-pejabat justru luar biasa dong bisa undang pejabat-pejabat. Pejabat-pejabat yang diundang emang dari satu kekuasaan? Nggak kan? Kan semuanya coba," kata Deddy Corbuzier.
"Pak Prabowo pernah, Pak Ganjar pernah, Pak Anies pernah, tiga-tiganya pernah saya undang. Malah saya nggak bisa milih lagi sekarang karena sekarang di TNI," selorohnya.
Deddy Corbuzier menerima pangkat letnan kolonel tituler dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Setelah menyandang pangkat tersebut, Deddy Corbuzier otomatis terikat dengan aturan militer, sama seperti prajurit TNI pada umumnya, termasuk kehilangan hak pilih selama bertugas.
Deddy Corbuzier menjadi salah satu podcaster populer dan mencuri perhatian. Terjun ke dunia podcast menurutnya tak ada yang menyulitkan.
"Buat saya nggak ada (kesulitan) karena menyenangkan. Kesulitan buat bintang tamu mungkin iya. Kalau buat saya nggak, karena menyenangkan buat saya. Saya tuh orang yang nggak pakai prompter. Kesulitannya ketika bintang tamu atau pejabat dan sebagainya mereka minta daftar pertanyaan. Saya selalu mengatakan saya tidak punya daftar pertanyaan," ungkapnya.
"Jadi kadang-kadang ada yang mau datang, ada yang nggak mau datang karena pas diminta daftar pertanyaan saya bahkan nggak tahu mau ngomong apa. Saya nggak lihat prompter, nanya, kan diajak ngobrol," tukas Deddy Corbuzier.
(pus/ass)
