.webp)
Harapan tak selalu berbuah kenyataan yang sama. Hal itu juga dirasakan oleh Danny Mountain, seorang wonderkid dari klub sepakbola Southampton.
Danny Mountain disebut-sebut sebagai calon bintang besar di sepakbola. Ia bahkan dilirik oleh klub besar di Liga Inggris, seperti Chelsea dan Tottenham Hotspur.
Namun, yang terjadi Danny Mountain malah berkutat dengan cederanya. Ada masalah yang serius pada lututnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, Danny Mountain mengubur mimpinya sebagai bintang lapangan hijau di usia 17 tahun. Ia kemudian banting setir menjadi bintang film dewasa.
Adalah sang mantan kekasih yang membawanya ke jalur itu. Mantan pacar Danny Mountain diketahui adalah seorang model telanjang.
"Aku berkencan dengan seorang gadis Page Three (kolom model telanjang di majalah dewasa). Agennya ingin dia masuk ke dunia film dewasa. Dia tidak tertarik tetapi dia memberikan detail audisi di London dan aku setuju," kata Danny Mountain dilansir Daily Star.
"Aku tidak tahu apa yang diharapkan tetapi aku sangat percaya diri. Aku sama sekali tidak gugup tentang bagian seksual. Aku khawatir berbicara di depan kamera, aku tidak bisa mengendalikan wajahku, sangat gugup," kenangnya.
 Danny Mountain Foto: Instagram |
Keputusan ini jelas ditentang keluarganya yang sama sekali tak pernah bersinggungan dengan dunia tersebut. Namun setelah melewati diskusi yang panjang, mereka akhirnya memberikan dukungan.
"Ketika aku memberi tahu ibuku, dia sedikit terkejut. Dia memiliki mentalitas yang sama dengan banyak orang, dia pikir itu akan menjadi buruk. Tapi kami membicarakannya dengan serius dan setelah beberapa bulan dia tidak khawatir sama sekali," tutur Mountain.
"Dia khawatir aku baik-baik saja karena aku baru berusia 19 tahun tetapi aku bersenang-senang dan terbang keliling dunia dan dia menyadari betapa bahagianya diriku. Ketika aku mengatakan kepadanya dia seperti, 'Pergilah pada anakku!'" tutupnya.
Kini, Danny Mountain justru begitu eksis di dunia film dewasa. Ia bahkan menjadi bintang panas termahal di Inggris dengan nilai kontrak 1,5 juta USD atau Rp 23 miliar.
(dar/wes)
