Kahitna baru saja kehilangan vokalisnya, Carlo Saba, yang meninggal dunia akibat serangan jantung. Banyak orang yang merasa kehilangan sosok tersebut termasuk Mario Ginanjar.
Mario Ginanjar mengungkapkan, Carlo Saba merupakan orang yang membawanya untuk bergabung dengan Kahitna.
"Dia adalah orang yang pertama kali menemukan aku dan merekomendasikan aku ke Kahitna. Dia yang pertama kali ketemu tahun 2000 sehingga aku bisa ada di Kahitna sekarang," kata Mario Ginanjar saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (21/4/2023).
Baginya, Kahitna bukan hanya sekadar band saja, namun merupakan keluarga yang utuh. Namun, dia juga sadar kini lebar laun keluarga tersebut perlahan tak akan utuh lagi seperti dulu.
"Kahitna itu udah lebih dari sekedar band memang akan ada saatnya kita nggak lagi utuh nggak bersembilan," tutur Mario Ginanjar.
"Saya selalu bertanya-tanya kapan waktu itu tiba, kapan kita akan berdelapan atau bertujuh ternyata waktunya adalah sekarang," imbuhnya.
Mario Ginanjar begitu kehilangan sosok kakak di hidupnya yang juga memiliki andil besar dalam kariernya.
"Yang pasti kehilangan seorang kakak seorang sahabat, seorang teman bermusik yang sudah berpuluh-puluh tahun barengan mau hari apapun rasanya akan tetap sedih," ucap Mario Ginanjar.
Kendati demikian, dirinya dan personel Kahitna lainnya tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Dirinya ingin terus menghidupkan Kahitna yang telah dibangun oleh para pendahulunya termasuk Carlo Saba.
"Kita harus menerima dan kita harus tetap menjalankan tugas sebagai pejuang musik Indonesia untuk menjalankan nama Kahitna yang mas Yovie dan mas Carlo bangun sejak awal," pungkasnya.
(ahs/aay)