Kata Ustaz: Konten Kebaikan di Ramadan, Awas Bawa Mudarat!

Kata Ustaz: Konten Kebaikan di Ramadan, Awas Bawa Mudarat!

Atmi Ahsani Yusron - detikHot
Minggu, 02 Apr 2023 19:37 WIB
Ustaz Taufik Damas saat memberikan ceramahnya.
Ustaz Taufik Damas saat memberikan ceramahnya. Foto: youtube
Jakarta -

Di tengah menjamurnya konten-konten di media sosial saat ini, tidak jarang kita lihat beberapa pembuat konten yang merekam kegiatan mereka dalam berbuat kebaikan. Tak jarang hasil rekaman tersebut jadi bahan perbincangan, viral, hingga menuai pujian. Tapi haruskah berbuat baik direkam dan dijadikan konten untuk sajian banyak orang? Kata ustaz, sebaiknya jangan.

Hal ini diutarakan oleh Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Dr. Taufik Damas. Menurutnya, dalam berbuat kebaikan sebaiknya tidak perlu diperlihatkan ke banyak orang, direkam, atau dijadikan konten yang kemudian diunggah ke media sosial.

"Sebaiknya kalau mau bantu orang itu nggak usah dibikin konten, karena yang bikin konten ujung-ujungnya ada keuntungan pribadi. Itu namanya kita memanfaatkan kesusahan orang lain untuk keuntungan diri sendiri. Jadi prinsipnya kalau orang mau bantu, ya bantu aja," ujar Taufik Damas dilihat dalam tayangan YouTube BKN PDI Perjuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perihal membuat konten demi memperlihatkan kebaikan ini juga harus berhati-hati. Meski tidak lantas langsung dicap riya, karena menurut Taufik Damas penilaian riya hanya bisa diberikan oleh Allah SWT kepada pelaku, namun penting juga untuk mempertimbangkan hal-hal mudharat yang mungkin muncul dari konten yang dibuat tersebut.

ADVERTISEMENT

Sebagai pembuat konten, Taufik Damas menilai seseorang harus dapat menilai kelayakan dari produknya tersebut. Sehingga dalam hal konten kebaikan di bulan Ramadan misalnya, jangan sampai konten itu hanya dinilai sebagai aksi pamer harta dan pamer kebaikan saja.

"Tidak perlu dibuat seperti pembuat konten memperlihatkan kebaikan. Karena ini akan membawa kemudharatan dan dinilai hanya menjual kesedihan orang semata. Dalam Islam, terdapat hadis dari HR. Ibnu Majah dan Daruquthni yang kurang lebih artinya 'janganlah memberikan kemudharatan pada diri sendiri dan jangan pula memudharati orang lain'. Maka dari itu janganlah sampai seseorang melakukan perbuatan-perbuatan yang bentuknya menyusahkan diri sendiri (maupun orang lain) hanya untuk mendapatkan keuntungan yang sifatnya meteril semata," lanjutnya.

Di luar bulan Ramadan pun sering kita lihat konten-konten yang menampilkan perbuatan baik. Terlebih di bulan Ramadan, ketika kebaikan yang dilakukan seseorang dihajar pahala yang berlipat ganda. Namun tetap diperlukan kehati-hatian dalam proses produksinya.

Pada dasarnya semua yang kita buat di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Maka dari itu ada baiknya kita melihat lagi niat dan tujuan dalam pembuatan konten tersebut. Apabila memang ingin membantu, bantulah tanpa harus memberitahukan ke semua orang lewat hasil rekaman video untuk konten tersebut.

Taufik Damas menambahkan, apabila memang niatnya untuk membantu, ada baiknya untuk melihat ke lingkaran terdekat kita. Alih-alih membantu orang lain yang justru tak punya hubungan dengan kita.

"Membantu itu terbaik adalah membantu orang yang dekat sama kita. Siapa yang dekat? Pertama, keluarga. Kalau kita punya keluarga yang mungkin susah ekonominya, itu yang dibantu. Jangan bantu orang yang jauh, karena itu biarkan jadi urusan tetangganya. Kita bantu orang-orang yang dekat di sekitar rumah kita, kalau ada orang susah kita bantu, dan nggak usah dikonten-kontenin," tutupnya.




(aay/wes)

Hide Ads