Pangeran Harry Kembali Serang Istana di Sidang Pelanggaran Privasi

Pangeran Harry Kembali Serang Istana di Sidang Pelanggaran Privasi

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 29 Mar 2023 09:47 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 19: (L-R) William, Prince of Wales, King Charles III, Anne, Princess Royal and Prince Harry, Duke of Sussex arrive for the State Funeral of Queen Elizabeth II at Westminster Abbey on September 19, 2022 in London, England.  Elizabeth Alexandra Mary Windsor was born in Bruton Street, Mayfair, London on 21 April 1926. She married Prince Philip in 1947 and ascended the throne of the United Kingdom and Commonwealth on 6 February 1952 after the death of her Father, King George VI. Queen Elizabeth II died at Balmoral Castle in Scotland on September 8, 2022, and is succeeded by her eldest son, King Charles III. (Photo by Samir Hussein/WireImage)
Foto: Samir Hussein/WireImage/Samir Hussein
Jakarta -

Pangeran Harry saat ini diketahui tengah berada di London untuk menghadiri sidang kasus pelanggaran privasi yang digelar di Pengadilan Tinggi London selama empat hari. Ia, bersama sejumlah artis papan atas lainnya, menggugat Associated Newspapers Ltd. (ANL) sebagai penerbit Daily Mail dan Mail on Sunday, juga dan News Group Newspapers (NGN), sebagai penerbit The Sun, atas dugaan pengumpulan informasi secara ilegal.

Dikutip dari People, saat kasus mulai ramai pada Oktober 2022, pengacara Pangeran Harry mengklaim kliennya termasuk di antara sejumlah individu yang merasa Associated Newspapers Ltd telah melakukan pelanggaran privasi demi mendapatkan informasi ilegal. Mereka menuding adalah tindak pelanggaran hukum seperti melakukan penyadapan, melakukan suap kepada pihak kepolisian demi mendapatkan informasi sensitif, pemalsuan identitas demi memperoleh informasi medis, hingga manipulasi untuk mengakses rekening bank.

Dalam kasus tersebut, pihak Associated Newspapers Ltd. secara tegas membantah tuduhan tersebut. Berdasarkan laporan dari BBC, mereka menyebut klaim yang disampaikan merupakan fitnah yang sangat tidak masuk akal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Harry, di sisi lain, kembali mengkritik keluarga kerajaan terkait kasus pelanggaran privasi. Dalam dokumen yang dilayangkan ke pengadilan, suami dari Meghan Markle tersebut merasa pihak istana membuat kesepakatan dengan surat kabar tersebut agar tidak menuntut mereka demi terjaganya informasi rahasia istana yang berhasil didapatkan.

"Mereka membuat kesepakatan dengan institusi (cara Harry menyebut pihak istana) bahwa kami tidak akan melibatkan, atau mendiskusikan, kemungkinan mengajukan tuntutan kepada NGN hingga litigasi terkait peretasan telepon telah selesai," ungkap Pangeran Harry.

ADVERTISEMENT

"Institusi menegaskan kami tidak perlu tahu apa-apa tentang peretasan telepon, dan dijelaskan kepada saya bahwa keluarga kerajaan tidak bisa bersaksi karena hal-hal yang tak diinginkan bisa tersebar," lanjutnya.

Pangeran Harry pun mengklaim istana telah menyembunyikan informasi mengenai peretasan tersebut selama bertahun-tahun lamanya. Hingga pada akhirnya ia menyadari sendiri dan mengajukan tuntutan lewat perwakilan hukum yang berbeda.

"Saya melayangkan tuntutan karena saya mencintai negara saya, dan sangat prihatin dengan kekuatan, pengaruh, dan kriminalitas Associated yang tak terkendali," jelas Pangeran Harry.

"Bukti yang saya lihat menunjukkan bahwa jurnalis Associated adalah penjahat dengan kekuatan jurnalistik yang seharusnya menjadi perhatian kita semua. Publik Inggris berhak tahu sepenuhnya soal hal ini dan adalah menjadi tugas saya untuk mengungkapnya," pungkasnya.




(dal/pus)

Hide Ads