Sosok anak Lilis Karlina menjadi sorotan masyarakat setelah ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Banyak yang terkejut saat mengetahui jika ia masih berusia 15 tahun namun sudah menjadi pengedar narkoba.
Fenomena tersebut pun sampai ke Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta. Kadisdik Purwakarta Purwanto dilansir dari detikJabar meyakini adanya salah pergaulan dari RD (15), anak pedangdut Lilis Karlina.
Di sekolah sosok RD juga disebut mendapat perhatian khusus karena kerap membuat masalah hingga bolos.
"Berdasarkan laporan dari kepala sekolah, anak ini memang mendapatkan perhatian khusus. Kadang kala tidak sekolah, lalu di sekolah tidur," kata Purwanto.
Pihak sekolah disebut sudah memberikan bimbingan untuk remaja berusia 15 tahun itu. Sekolah juga sudah memanggil orang tua RD meski belum terpenuhi.
"Orang tuanya sudah di panggilan, namun yang datang perwakilannya bukan orang tuanya," jelasnya.
Sebelumnya disebutkan jika sejak usia 13 tahun, RD sudah menjual tanpa izin obat yang masuk dalam daftar G. Kemudian pada usia 14 tahun, RD mulai mencoba konsumsi sabu.
Sabu didapat oleh RD dari tersangka lainnya yang berusia dewasa. RD berhasil mengkondisikan tersangka lainnya untuk membantunya menjual obat daftar G.
"Setelah diurut dia dapatkan narkotika dia sebut dari orang berusia 26 tahun, dari orang dewasa ini dia mendapat sabu. Selain pengedar ke tersangka (RD), dia (tersangka inisial I) juga membantu memasarkan obat jenis G yang dijual oleh pelaku anak ini," jelas Kapolres Purwakarta AKBP Edward Zulkarnain dalam wawancara virtual.
"Anak ini sebenarnya bergaul rata-rata dengan usia 20 tahun. Tersangka orang dewasa ini adalah residivis baru keluar dari LP sebelumnya divonis 6 tahun," sambungnya.
Saat ini RD berstatus sebagai pelaku anak dan ditahan, namun hak RD untuk sekolah tetap diberikan. RD tahun ini akan menghadapi ujian kelulusan dari bangku SMP.
Kuasa hukum Lilis Karlina, Evi Saeful Bachri mengatakan kliennya masih dalam kondisi syok. RD berprestasi sejak SD, tapi sikapnya berubah saat masuk SMP.
RD jadi anak yang tertutup dan lebih suka mengurung diri di kamar.
"Untuk pihak keluarga sendiri, sang anak ini sifatnya tertutup. Kurang komunikasi dengan orang tua, sehingga sulit untuk membicarakan yang sifatnya privasi yah. Jadi sang anak lebih aktif di gadget atau di medsos," kata Evi.
Simak Video "Lilis Karlina Berharap Anaknya Dibebaskan"
[Gambas:Video 20detik]
(ass/wes)