.webp)
Sosok Luna Maya belakangan lebih sibuk menjadi podcaster. Memandu podcast bersama rekannya, Marianne Rumantir, Luna Maya mengaku menemukan pelajaran, terkait kehidupan dari para bintang tamunya.
Usai mendengar kisah kehidupan para narasumbernya Luna Maya merasa hidupnya tak merana lagi. Luna Maya menilai kehidupan dirinya sebetulnya sama seperti orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita, misal teman-teman yang di luar sana, ngerasa lagi punya masalah. Kadang-kadang kalau kita nggak sharing, ya kita nggak tau kalau bahwa ternyata kita sama juga sama yang lain. Bahwa kalau dengan kayak gini, kadang kalau kita sedih, aku adalah orang yang paling sedih, aku yang paling merana. Tapi dengan banyak ketemu orang, sharing, so we understand more than, sama aja," beber Luna Maya di peluncuran Friendstivity di Pos Bloc, Kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Luna Maya menjadi lebih bersyukur usai mendengar kisah hingga keluh kesah dari narasumbernya.
"Bersyukur bahwa ternyata hidup ini adil kok. Kalau kadang-kadang kita bilang it's not fair. Ya makanya sebenarnya nah itu kembali lagi ke kita. Yang menentukan kita mau ada dimana, seperti apa, mau kita di sana aja mau sedang-sedang aja, itu yang membuat kita jadi ada di posisi apa pun. Jadi aku pengen bilang, saya aja nih yang dihina-hina sama satu Indonesia, to be honest saya nggak merasa itu sesuatu yang saya banggakan, tapi saya juga bangga bahwa saya bisa berdiri di sini. Saya bisa menghadapi, berdiri lagi, dan saya sudah menjadikannya hal yang terburuk di hidup saya sebagai sesuatu yang lucu. Saya sudah bisa menertawakan diri saya. Ternyata oh my God what happen to me," beber Luna Maya.
Bahkan belum lama ini Luna Maya mengakui merasa dihina sampai diibaratkan tak ada kulit di tubuhnya.
"Sekarang saya bisa tertawa, kalau waktu itu saya mau mati sih. Tapi gimana sih dihina hina satu Indonesia, dihina sampai nggak ada kulitnya rasanya, tapi sekarang alhamdulillah Tuhan sangat baik pada orang yang benar benar nggak salah deh. Ya nggak cuma lebih kuat aja, cuma kayak bahwa hidup ini bisa terbalik kok, percaya deh," beber Luna.
Kali ini, Luna Maya ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat lagi dengan membuka wadah untuk anak muda guna menuangkan karya ataupun bakatnya. Melalui Friendstivity, sebuah komunitas yang dibentuk TS Media diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda usia 19 sampai 25 tahun yang tertarik dalam industri kreatif.
"Alhamdulillah acara pertama gratis, kita benar-benar pengin dari teman-teman dan antusiasnya luar biasa. Anak muda yang tertarik di dunia industri ini lebih ada wadah untuk berekspresi," kata Luna Maya yang juga Founder TS Media.
(fbr/wes)
