.webp)
Jevier Justin tak sampai hati melihat CCTV tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh pengasuh terhadap anaknya. Putri Jevier Justin diketahui berkebutuhan khusus mengidap cerebral atrophy.
Jevier Justin memperlihatkan video pengakuan pengasuh putrinya. Pengasuh tersebut diketahui bernama Ratna dan mengaku baru menginjak usia 17 tahun serta tidak memiliki KTP.
Dalam video yang diunggah Jevier, si pengasuh terlihat santai dan sama sekali tidak menangis. Terdengar seorang perempuan mempertanyakan nama dan identitas pengasuh anak Jevier Justin dan Tiffany.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Umur 17. Nggak ada (KTP) aku belum bikin, 17-nya kan baru kemarin pas di sini," aku pengasuh anak Jevier Justin.
Ratna memandang ke arah kamera, meski sesekali menunduk. Perempuan yang memvideokan wajahnya menyebut Ratna jauh lebih galak apabila ditegur menyoal penanganannya kepada anak Jevier Justin.
"Namanya Ratna nih, kalau Anda nggak mau tertipu tersiksa anaknya, dicek nih mukanya. Mudah-mudahan tidak terjadi sama keluarga Anda," ucap keluarga Jevier Justin.
Jevier Justin dan Tiffany juga memberikan pesangon untuk Ratna.
 Tampang pengasuh yang aniaya anak Jevier Justin dan Tiffany Orie. Foto: dok. Instagram Jevier Justin |
"Sudah dikasih. Iya ini (uangnya). Aku dipulangkan hari ini karena aku salah, mungkin aku kasari anak, aku kasari anak-anak, membantah orang tua, cara ngomong kasar, tidak sopan," aku Ratna si pengasuh.
"Aku nggak akan ngomong apa pun (di luar). Mungkin aku masukin air ke hidung Shan, gini (mencet hidung Shan), aku tiup mukanya," lanjutnya.
Perempuan yang merekam pengakuan Ratna terdengar gemetar ketika masih ada bantahan. Pengasuh itu disebut perilakunya melebihi majikan. Ratna disebut sering ngomel dan membantah saat ditegur oleh pekerja atau orang di rumah Jevier Justin.
Jevier Justin menyebut peristiwa itu terjadi saat dia dan Tiffany ke Amerika Serikat untuk membelikan alat-alat terapi sang putri.
"Awalnya ini kejadian ketika aku sama Tiffany kita lagi ada di Amerika dan kita ke Amerika itu untuk ambil alat terapi untuk Shanuel, alat walking walker, wheelchair," kata Jevier Justin dilansir dari Insertlive.
"Jadi jujur kita nggak tahu kejadian seperti ini tuh ada sampai kita pulang ke Indonesia. Baru kita tahu terjadinya penganiayaan terhadap anak kita," sambungnya.
Melihat apa yang dilakukan pengasuh itu kepada anaknya melalui CCTV membuat hati Jevier Justin dan Tiffany teriris. Shan yang harusnya mendapat perhatian khusus justru menjadi korban penganiayaan oleh orang yang dipercaya mengasuhnya.
"Jadi heuh... itu ngebayangin aja terjadi sama kita aja kita nggak kuat. Apalagi ini sama anak berkebutuhan khusus. Hancur sih," tegas Jevier Justin.
