.webp)
Kepergian Venna Melinda dan Ferry Irawan ke Jawa Timur berakhir dengan cerita pilu. Venna Melinda lapor ke polisi dengan pengakuan mengalami tindak KDRT dari Ferry Irawan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menjelaskan awal mula terjadinya dugaan tindak KDRT yang dilakukan Ferry Irawan. Semua berawal dari cekcok akibat salah paham.
"Ya cekcok saja di kamar. Itu cekcok (di salah satu kamar hotel) di Kediri, Kota Kediri," kata Kombes Pol Dirmanto melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cekcok itu terjadi pada Minggu (8/1). Venna Melinda dan Ferry Irawan saat itu menginap di salah satu hotel yang berada di kawasan Jalan Dhoho, Kediri, Jawa Timur.
Dalam percekcokan itu, Venna Melinda diduga mengalami tindak KDRT oleh Ferry Irawan. Dari hasil visum, Venna Melinda mengalami luka di bagian hidung dan itu dikuatkan dengan fotonya yang tersebar di media sosial hidungnya bercucuran darah.
Venna Melinda disebut keluar dari kamar hotelnya dan berteriak dengan hidung bercucuran darah. Venna Melinda minta tolong kepada pihak hotel untuk dipanggilkan polisi.
Ibunda Verrell Bramasta itu awalnya tidak menjelaskan alasan minta dipanggilkan polisi.
"(Kejadian) Hari Minggu, sekitar jam 8 pagi," kata Kombes Pol Dirmanto.
"(Penyebab cekcok) Masih diselidiki," tegasnya.
Akhirnya Venna Melinda membuat laporan ke Polres Kediri Kota. Senin (9/1/2023) berkas laporannya dialihkan ke Polda Jatim.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto memaparkan hasil visum yang dilakukan memang Venna mengalami luka di bagian hidung. Luka itu terjadi akibat tekanan yang dilakukan oleh Ferry dengan kepalanya.
"Luka dari keterangan di hidung. Kalau keterangan korban dia ditekan kepala terlapor menekan hidungnya sampai mengeluarkan darah," kata AKBP Hendra.
Sampai saat ini, kasus KDRT yang dialami Venna Melinda masih diproses. Ferry Irawan kemarin juga sudah ada di Polda Jatim.
Ferry Irawan mengaku dirinya saat itu hanya memberikan klarifikasi.
"Tadi datang klarifikasi saja. Ya klarifikasi saja," kata Ferry Irawan di Polda Jatim kemarin.
(pus/mau)
