.webp)
Buku memoar Spare yang ditulis Pangeran Harry membuka kenangan lama yang terbilang kelam sepanjang hidupnya. Dia tak hanya membicarakan mengenai hubungannya dengan keluarga kerajaan Inggris tapi juga saat kematian Putri Diana.
Dia kembali merenungkan kematian ibundanya dan bagaimana ayahnya, Raja Charles III, memberitahu tentang kepergian tersebut.
Suami Meghan Markle itu menceritakan momen-momen itu. Saat itu, dia masih berusia 12 tahun dan berada di atas tempat tidur. Duke of Sussex mengatakan Raja Charles III menyebut Harry sebagai 'anakku tersayang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anakku tersayang, ibumu mengalami kecelakaan mobil dan mengalami luka-luka yang tampaknya tidak membaik," kata Raja Charles III, seperti terangkum dalam buku memoar Spare.
Harry mengatakan dia masih ingat dengan jelas tentang setiap detail perkataan ayahnya.
"Yang saya ingat dengan sangat jelas adalah bahwa saya tidak menangis," tulis Harry.
"Tidak ada air mata. Ayahku tidak memelukku," sambungnya lagi.
Pihak NBC News telah menghubungi Istana Kensington dan Istana Buckingham. Pihak istana menolak untuk berkomentar. Perwakilan Pangeran Harry juga enggan mengomentarinya.
Putri Diana yang meninggal karena kejaran paparazi meninggal pada 31 Agustus 1997 setelah mengalami kecelakaan mobil di Paris. Dia tutup usia di umur 36 tahun.
Dalam dokumenter Netflix yang tayang, Harry & Meghan, mengatakan bagaimana dia dan Pangeran William berduka atas kematian ibu mereka saat berada di hadapan publik.
"Ketika ibuku meninggal, kami memiliki dua topi yang dipakai. Satu adalah dua dua putra yang berduka ingin menangis, bersedih, dan memproses kesedihan itu karena kehilangan ibu kami. Dan dua, topi kerajaan yang tidak menunjukkan emosi, keluarlah, temui orang-orang dan berjabat tangan. Inggris benar-benar menyapu saya dan ini benar-benar sulit buat kami berdua," tukas Pangeran Harry.
(tia/wes)
