Nenek Raffi Ahmad, Mami Popon, meninggal dunia usai berjuang menghadapi stroke selama tujuh bulan lamanya.
Amy Qanita menceritakan, sang ibunda mengalami pendarahan di paru-paru dan infeksi telah menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Jam 4 (kemarin), memang kan selama ini mami saya sudah pakai alat-alat kan, semua alat-alat di rumah, tapi alat ventilator, alat naikin tensi, tapi lama dari hari ke hari ibu saya sudah pendarahan di paru-paru sudah infeksi, sudah ke mana-mana kan karena stroke organ tubuhnya, sudah kena ke ginjal juga," kata Amy Qanita saat ditemui di rumah duka kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Mami Popon sempat menjalani cuci darah sebelumnya. Namun, keadaannya malah semakin melemah.
"Kemarin juga di rumah sakit sempat cuci darah juga, cuma pas sudah di rumah nggak ada progresnya. Sudah sangat lemah, melemah-melemah," tutur Amy Qanita.
Melihat keadaan Mami Popon yang semakin menurun, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk melepas ventilator.
"Jadi, tadi kita keluarga memutuskan ya sudah alat tensi, untuk naikin tensinya kita turunin. Nah dari situ mami sudah mulai ngedrop-ngedrop. Ngedrop tensinya jadi kita sudah kumpul semua. Sudah ngedrop ya akhirnya sudah ventilator dicabut, semua dicabut, jadi ya sudah akhirnya nggak lama kemudian maminya nggak ada," terang Amy Qanita.
"Karena sudah kasihan lihat maminya sudah pipisnya sudah nggak pipis, pup-nya juga sudah nggak, mukanya juga sudah semakin bengkak, jadi ya sudah daripada kesiksa ya sudah kita ambil keputusan," jelasnya.
Rencanya, Mami Popon akan dimakamkan di Bandung, Jawa Barat, di samping makam suaminya.
"Rencana dimakamkan insyaallah kita mau berangkat ke Bandung mau di Supratman dulu, dimandiin, dan sebagainya dan akan dimakamkan di dalam dekat ayah saya," pungkasnya.
(ahs/mau)