Verrell Bramasta tak habis pikir ada ibu-ibu hamil nekat masuk rumahnya tanpa izin dan mengaku sebagai istrinya. Pernah ditemukan di dapur dan kamar tamu rumah Verrell Bramasta, perempuan itu juga sempat tak mau pergi.
Putra sulung Venna Melinda itu memperlihatkan video ketika para asistennya menghalangi ibu-ibu itu masuk ke dalam rumahnya. Ibu hamil yang mengaku sebagai istrinya itu sudah berada di depan kolam renang Verrell Bramasta.
Terlihat ibu-ibu itu memakai hijab berwarna hitam dikelilingi oleh oleh dua asisten Verrell Bramasta. Nenek Verrell Bramasta juga terlihat menghampiri perempuan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang mau dimarahin sama nenek ini sudah kedua kalinya dia masuk ke rumah gue, dia ngaku-ngaku istri gue katanya. Kelihatan nggak yah, gue lagi ngumpet. Nggak mau keluar di suruh keluar. Ditutupin supaya dia nggak ngeliatin kesini," kata Verrell Bramasta dalam video tersebut.
![]() |
Sempat berapa lama diajak bicara, Verrel Bramasta akhirnya lega orang rumahnya berhasil membawa perempuan itu. Verrell Bramasta dalam video itu mengatakan perempuan itu nangis-nangis.
"Orangnya nangis-nangis nggak mau dibawa keluar. kok bisa masuk gimana ceritanya," kata Verrell.
Pembicaraan itu terlihat dilakukan di pinggir kolam renang Verrell Bramasta.
Perempuan itu terlihat memasuki rumah Verrell Bramasta lewat garasi rumah Verrell.
![]() |
Zaki, asisten Verrell Bramasta menceritakan bagaimana perempuan itu menangis dan ingin meminta kepastian kepada Verrell Bramasta.
"Sejauh ini (nggak ada teror) cuma minta ketemu," kata Verrell Bramasta ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Zaki mengatakan sambil menangis ibu itu mau diminta pulang meski awalnya mengatakan tak masalah ditahan polisis. Dia mengaku sebagai pacar kemudian istri dari Verrell Bramasta.
"Minta ketemu sama katanya mau minta kepastian. Pagi-pagi gitu, 'Ini hubungan Verrell gimana mau lanjut ya lanjut.' Kemarin minta uang saya kasih uang, tapi saya bilang jangan balik lagi. Katanya mau pulang tapi nggak ada uang. Bilangnya orang Cianjur," tukas Zaki.
(pus/wes)