Angelina Sondakh kembali merasakan pedihnya kehilangan sosok pria yang dia cintau di dalam hidupnya. Ia tak bisa menahan tangisnya kala menceritakan detik-detik sang ayah, Lucky Sondakh, meninggal dunia.
Dalam kesedihan itu ada sebuah hal yang bisa disyukuri olehnya, yakni bisa menemani momen-momen terakhir sang ayah. Ia mengaku sempat jalan-jalan bersama almarhum.
"Di hari terakhirnya saya nemenin ayah saya dari pagi. Jadi sempat jemput Keanu dulu, ajak makan siang. Kata Daddy, dari kemarin malamnya sudah bilang Daddy dirawat saja di rumah sakit, karena merasa kondisi fisiknya menurun," cerita Angelina Sondakh ditemui di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan akhir pekan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daddy kan dulu sempat kena stroke ringan pada saat saya di dalam. Check up terakhir hipertensi, ada gula, dan juga ada kolesterol. Selama ini saya kan aturin makanya Daddy berusaha agar darahnya turun dan kolesterolnya turun. Tapi, ya ini sudah yang terbaik karena Daddy nggak ngerepotin," sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga berhasil mewujudkan keinginan Lucky Sondakh untuk merayakan ulang tahun di Manado dan membelikannya sebuah mobil yang rencananya digunakannya untuk berangkat main golf.
"Aku bersyukur dan insyaallah ikhlas karena aku berusaha memenuhi keinginan Daddy semua. Merayakan 50 tahun anniversary sama Mami, Daddy mau bikin ulang tahunnya di Manado Angie bela-belain ke sana. Namanya saya seorang anak mau ngebahagiain lebih orang tua. Daddy pakai (mobil) ini ya, nanti Daddy pakainya nggak mogok-mogok, lillahitaala sudah saya bayar. Saat itu saya bilang, 'Yuk beli sepatu. Aku juga mau beliin stik golf alhamdulillah ada rezeki,'" ungkap Angelina Sondakh.
Angelina Sondakh terisak menceritakan dirinya yang ikut drop. Melihat sang ayah meninggal dunia, Angelina Sondakh seperti mengulang kisah masa lalunya melihat mendiang Adjie Massaid meninggal dunia.
"Walaupun prosesnya sama seperti ketika saya melihat Mas Adjie berpulang. Sama persis, jadi saya agak sedikit drop karena peristiwa itu terulang lagi," ucap Angelina Sondakh menangis.
Sehari sebelum meninggal dunia, Lucky Sondakh sudah mengeluhkan tidak enak badan. Sampai akhirnya Angelina Sondakh memanggil sahabatnya yang sudah dianggap anak oleh Lucky.
"Tapi, karena Daddy sudah ngeluh nggak enak badan, aku panggil sahabat saya dari Manado yang sudah dianggap anak sendiri. Kakak saya laki-laki meninggal, dengan indikasi yang sama. Sudah ada Oi saya bilang nanti kita ke rumah sakit, kalau boleh Daddy nggak usah dirawat, tapi jalannya memang udah agak diseret," tuturnya.
Angelina Sondakh menguatkan sang ayah. Angelina Sondakh meyakinkan kondisi sang ayah baik-baik saja. Akan tetapi, dia dibuat shock.
"Malam sebelumnya Daddy bilang, 'Ngie kayaknya Daddy ada sleep paralysis.' Aku bilang nggak deh Dad aman-aman saja. Agak shock juga karena memang terkena serangan jantung sama kayak Mas Adji aku lihat prosesnya itu persis dulu kayak saya alami pas saat Mas Adji berpulang," tangis Angelina Sondakh.
(ass/pus)