.webp)
Verrell Bramasta dulu dan sekarang mengaku punya fisik yang berbeda. Tubuh Verrell kecil tak sekekar sekarang.
Putra sulung Venna Melinda itu sempat menjadi korban bully di sekolah. Semua berawal ketika dirinya mengikuti ajang pencarian bakat di mana pesertanya merupakan artis dan anak atau artis dan ibu.
"Pas aku SMP apa kelas 6 ya, Idola Cilik. Pertama kali banget ikut diajak Mama itu kan ibu artis sama anaknya. Aku dipaksa ikut sama Mama," cerita Verrell Bramasta di Studio 41 FYP, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mama kan perfectionist, kamu harus bisa nyanyi, main ini, padahal aku bentukannya kayak bola. Model rambutnya kayak gitu, dibilang ini cewek apa cowok bibir merah, putih. Habis itu Mama paksa ikut," sambungnya.
Verrell Bramasta menceritakan saat itu Venna Melinda datang ke sekolah dan meminta satu angkatan untuk menonton. Bahkan Venna Melinda akan menyewakan mobil.
"Bilang ke guru, satu angkatan harus nonton. Ditempelinlah poster, ternyata bukan cuma di mobil, tapi satu gedung sekolah ditempelin. Pas aku datang ke sekolah semua ngeliatin. Pagi-pagi nggak ada masalah, pas siang sudah digambar macam-macam, ada tulisan-tulisan macam-macam," tutur Verrell menceritakan masa lalunya.
Melihat reaksi teman-teman sekolahnya, Verrell Bramasta memutuskan tak mau ikut ajang tersebut. Tapi, Venna Melinda memintanya ikut dan menyemangati dirinya untuk menunjukkan bakat.
"Aku bilang nggak mau ikut. Mama, 'Nggak. Tunjukin bakat kamu.' Akhirnya tetap ikut. Dari situ jadi (bully) verbal fisik. Hampir setahun dua tahun itu di-bully terus," ungkapnya.
Verrell Bramasta saat itu mengaku tak memberitahukan sang bunda soal bully yang dia dapatkan di sekolah. Verrell khawatir Venna Melinda marah ke sekolah dan membuat dirinya makin di-bully.
Saat itu, Verrell Bramasta sampai tak berani ke kantin. Dia rela makan siang di toilet demi tak bertemu kakak kelas.
"Aku diam saja. Aku sampai nggak berani ke kantin takut ketemu kakak kelas, sampai makan di toilet. Aku bawa bekal nugget, nasi, telor, nunggu teman-teman selesai baru ke bawah beli jajanan," aku Verrell Bramasta.
"Sempat drop banget. Jadi sekarang, aku biasa kalau ada yang bully dan macam-macam," tukasnya.
(pus/wes)
