.webp)
Belum lama ini Ustaz Abdul Somad menyempatkan diri untuk bertemu dengan Daniel Mananta. Hal ini terlihat dalam Channel YouTube milik Ustaz Abdul Somad.
Dalam pertemuan itu netizen bertanya apa sih yang dibahas keduanya? Dan apa yang menjadi latar belakang dari pertemuan tersebut.
Dalam tayangannya, Daniel Mananta berterima kasih karena Ustaz Abdul Somad sudah mau bertemu dengannya. Ia pun senang karena akhirnya bisa bertukar pikiran dengan Ustaz Abdul Somad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ya intinya sih sebenarnya di sini kita bukan ngomongin seberapa hebat tapi bagaimana cinta Tuhan sama kamu dan Tuhan tetap memberikan cintanya kepada kamu, karena cinta itu dalam bahasan ini adalah bahasa universal," ungkap Daniel Mananta dalam tayangan Channel YouTube UAS.
 Daniel Mananta bertemu UAS Foto: YouTube |
Dalam tayangannya, Daniel Mananta juga meminta izin kepada UAS Untuk membahas beberapa masalah yang pernah menjadi sorotan. Salah satu yang dibahas kala itu adalah masalah saat UAS ditahan oleh otoritas keimigrasian Singapura sebelum dipulangkan ke Indonesia.
"Kemungkinan masalah Singapura yang kemarin itu akan kita bahas juga. Kita juga akan bahas soal bagaimana menghandle kuasa, karena kan UAS seperti diketahui sangat banyak sekali masanya ya. Bagaimana agar terus tetap rendah hati walaupun kuasanya besar," lanjut Daniel Mananta.
Daniel Mananta juga menanyakan soal apakah ada batasan mengenai pembahasan dalam Channel YouTube miliknya. UAS mengatakan tidak ada batasan, karena dalam perbincangan ini bukan perdebatan.
"Kita berdialog ya bukan berdebat, kalau debat maka saya akan mempertahankan argumentasi," jelas UAS.
"Iya saya setuju banget, karena saya juga pendebat yang baik, saya hanya ingin belajar," terang Daniel Mananta.
Daniel Mananta mengatakan memang sangat ingin bertemu dan ngobrol dengan UAS. Ia merasa banyak hal yang ingin ditanyakan kepada UAS.
"Beberapa tahun lalu kan banyak ya berita heboh tentang beliau yang bersifat kontroversial, gara-gara Singapura itu di hati gue kayaknya gue harus nih interview," terang Daniel Mananta.
(wes/dar)
