Raditya Dika jadi salah satu nama yang hadir tiap kali kita berbicara mengenai kreativitas di dunia digital. Penulis yang telah aktif bermedia sosial sejak zaman Blog, kemudian Twitter, dan hingga kini era Instagram serta TikTok masih tetap relevan dengan perkembangan teknologi yang ada.
Sebab itulah, ia dapat dikatakan sebagai salah satu content creator sukses yang kemampuannya didambakan oleh semua orang.
Berkembangnya zaman dan semakin mudahnya akses, pada akhirnya membuat banyak orang kini mulai ingin terjun berprofesi sebagai full time content creator.
Ketertarikan itu ditambah dengan mengingat bahwa KOL (Key Opinion Leader) di era maraknya internet juga tengah gencar digunakan jasanya untuk sebuah bisnis.
Meski terlihat meyakinkan, menjadi seorang content creator bukanlah perkara mudah. Tak jarang kita melihat banyak orang yang salah langkah dan akhirnya berhenti di tengah jalan.
Menyadari akan hal tersebut, Pegadaian bersama dengan para pelaku industri digital Indonesia membuat satu acara bertajuk Ruang Maya Kreatif.
Bersama Raditya Dika sebagai salah satu pembicara, ia nantinya akan membuka kelas pelatihan khusus yang membahas tips menemukan ide kreatif konten untuk media sosial.
Tak sendirian, gelaran pelatihan yang diadakan mulai tanggal 11 dan 12 Agustus 2022 mendatang dengan batasan jumlah peserta itu juga turut mengundang para pekerja digital ternama lainnya.
Di antaranya mulai dari Kamis (11/8), terdapat Pandji Pragiwaksono untuk bahasan personal branding dan James Jan Markus (Bapak2id) untuk bahasan konsistensi berkonten.
Disambung pada Jumat (12/8), terdapat Andovi Da Lopez dengan bahasan proses pembuatan konten video sekaligus Raditya Dika dengan pokok bahasan pencarian ide konten kreatif.
Bukan hanya pelatihan yang dapat diikuti secara cuma-cuma, peserta pun berkesempatan untuk bisa dapatkan hadiah utama iPhone 13 Pro, Samsung Galaxy A13, dan Samsung Galaxy Tap A7 Lite dengan mengikuti perlombaan membuat konten.
Terkait menjadi content creator, beberapa waktu lalu Raditya Dika bicara soal pekerjaannya yang dilakukan hampir semuanya dari rumah. Kebutuhan untuk multitask pun membuatnya punya banyak device atau perangkat untuk digunakan.
"Jadi multitask itu sangat penting, kadang ada yang minta kolaborasi bareng istri nanti tim ngobrolin lagi. Kita kalkulasi juga ide mana yang cocoknya buat YouTube, mana buat stand up comedy, mana yang mau dikembangkan ke film. Makanya kita perlu banget ketemu, baik virtual atau langsung, brainstorm 2-3 jam sih," katanya.
(mau/aay)