GKR Hayu: Laki-laki Kepala Keluarga, tapi Istri Lehernya

Hot Questions

GKR Hayu: Laki-laki Kepala Keluarga, tapi Istri Lehernya

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Selasa, 26 Apr 2022 07:08 WIB


GKR Hayu sudah mandiri dan berpindah-pindah negara sejak remaja. Pendidikan SMP ditempuh di Brisbane, Australia. Jenjang SMA di di Singapura. Melanjutkan kuliah sarjana, diselesaikan di Bournemouth University, Inggris. Gelar master diraih di Fordham University, New York, Amerika Serikat. Berbekal perjalanan itu, GKR Hayu dewasa memiliki banyak pemikiran tentang kemajuan atas perempuan. Dan ternyata, hal ini cukup sejalan dengan tradisi di masa lalu.


"Kalau di Keraton justru yang perempuan itu they run the palace. Kalau dari zaman dulu untuk urusan yang strategic, urusan keluar itu kebanyakan laki-laki. Tapi, begitu di dalam yang running itu yang perempuan. Posisi seperti Kepala Dinas, posisi yang strategic itu masih laki-laki semua. Bapak anaknya perempuan semua, harus dipersiapkan. Karena kami yang jadi kepala dinas otomatis keberadaan perempuan di dalam divisi-divisi itu mulai ada gitu lah. Belum seimbang tapi mulai ada."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau kata ibu, ini nasihat pas saya mau menikah, laki-laki boleh kepala keluarga, tapi istri itu lehernya. Kita yang menentukan kepala mau nengok ke mana," sambung Gusti Hayu sembari tertawa.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu di Keraton Yogyakarta - Hot QuestionsGusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu di Keraton Yogyakarta - Hot Questions Foto: Andhika Prasetia


Tapi, bicara menjalani kehidupan di luar negeri, di mana tidak ada yang mengenal dirinya, menjadi satu privilese yang tidak dia dapatkan di kampung halaman. "Itu (sekolah di luar negeri) adalah last moment of freedom," selorohnya sambil tertawa.

ADVERTISEMENT


Menikah tanpa perjodohan dengan kekasihnya, Angger Pribadi Wibowo atau kini bernama Pangeran Notonegoro. Sang Pangeran Kesultanan Yogyakarta itu sempat bekerja untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara terakhirnya adalah Kepulauan Samoa, Amerika Serikat.


"Aku juga seneng kalau kerja di negara mana-mana, travelling, anggap aja forever honeymoon. But, I do not have that option. Waktu kita nikah, selama 5 tahun gitu, aku masih 2 bulan di Yogya, sebulan ke penempatannya, ada yang aku sambil sekolah S2 (pasca sarjana). Sampai akhirnya dia memilih untuk meninggalkan itu."

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu di Keraton Yogyakarta - Hot QuestionsGusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu di Keraton Yogyakarta - Hot Questions Foto: Andhika Prasetia


Hide Ads