Hari Kartini, Shandy Purnamasari Beri Penghargaan bagi 10 Perempuan

Hari Kartini, Shandy Purnamasari Beri Penghargaan bagi 10 Perempuan

Inkana Putri - detikHot
Jumat, 22 Apr 2022 12:47 WIB
Hari Kartini, Shandy Purnamasari Beri Penghargaan bagi 10 Perempuan
Foto: Foto: Perempuan Level Up
Jakarta -

Bertepatan dengan Hari Kartini, Komunitas Perempuan Level Up memberikan penghargaan kepada 10 kartini inspiratif. Adapun penghargaan ini diberikan ke wanita dengan beragam profesi dan dari latar belakang berbeda.

Founder Komunitas Perempuan Level Up, Shandy Purnamasari menyampaikan kegiatan ini merupakan sebuah apresiasi kepada para perempuan hebat. Menurutnya, para perempuan ini memiliki profesi mulia yang menginspirasi banyak perempuan, termasuk dirinya.

"Kita hari ini mengapresiasi perempuan-perempuan hebat. Dari mereka saya belajar, jadi banyak sekali perempuan yang profesinya macem-macem, dari ojek online, buruh cuci, guru ngaji. Saya melihat pekerja mereka itu profesi mulia. Kita tak hanya terinspirasi dari perempuan yang mungkin penghasilannya luar biasa, tapi dari mereka kita lihat perjuangan untuk bisa keluar dari zona nyaman, bertahan dari kesulitan, dan struggle mereka ini lho yang jadi inspirasi buat kita bahwa perempuan yang berjuang sampai sekarang udah banyak banget," katanya dalam acara Penghargaan 10 Kartini Versi Perempuan Level Up yang berlangsung secara live streaming di Instagram @perempuanlevelup, Kamis (21/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kesempatan ini, Shandy juga mengingatkan para perempuan untuk saling mengapresiasi satu sama lain dan terus percaya diri. Mengingat, menjadi perempuan bukan merupakan hal mudah. Terlebih bagi para perempuan yang berani keluar dari zona nyaman mereka.

"Kadang-kadang kita lupa mengapresiasi mereka, kita cuma melihat yang di atas kita. Padahal, mereka di hidup kita sangat penting. Dan, menjadi perempuan itu nggak mudah, kita dituntut jadi ibu, jadi istri yang baik, tapi kita juga nggak menyerah. Kita keluar dari zona nyaman, sehingga kita menunjukkan value kita. Itu sih yang aku ingin kasih pesan kalau perempuan itu punya value-nya, tinggal gimana caranya kita menemukan itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Penasaran siapa saja kartini Versi Perempuan Level Up? Berikut kesepuluh perempuan hebat dan inspiratif yang mendapatkan penghargaan dari Perempuan Level Up.

Hari Kartini, Shandy Purnamasari Beri Penghargaan bagi 10 PerempuanFoto: Perempuan Level Up

1. Sari - Asisten Rumah Tangga

Sari merupakan seorang ibu yang sudah lama bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Adapun alasan Sari menjalani profesi ini demi membantu perekonomian keluarga. Meskipun dengan gaji pas-pasan, ia mengaku tidak malu dengan profesinya.

"(Saya bekerja) sudah 14 tahun. (Kadang) anak saya dibandingkan dengan anak orang lain, tapi saya terus kasih semangat buat anak saya kamu jangan malu karena mama jadi pembantu. Buktikan kalau kamu itu bisa. Alhamdulillah anak saya jadi siswa berprestasi di pesantren," ungkap Sari.

2. Nyai - Tukang Sayur

Lantaran suaminya menderita sakit diabetes, Nyai terpaksa harus berjualan sayur demi menghidupkan anak-anaknya. Sebab, ia ingin anak-anaknya sukses. Selama 30 tahun sudah Nyai bekerja sebagai tukang sayur. Dengan 4 orang yang dimilikinya, dan pendapatan yang kadang tak menentu, tapi beliau tetap bersyukur, tegar dalam menjalankan kehidupan.

3. Halimah - Penjahit

Suaminya yang sudah tidak bekerja membuat Halimah harus berperan ganda menjadi seorang ibu sekaligus ayah. Ia mengungkapkan dirinya bekerja sebagai penjahit untuk menghidupi keluarga. Meski bekerja dengan gaji yang tidak menentu, ia juga tidak malu dengan profesinya saat ini.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

4. Rosantia - Bidan

Profesi yang ditekuninya sungguh mulia. Rosantia memilih menjadi seorang bidan untuk menolong banyak orang. Selama 8 tahun sudah ia menjadi bidan di sebuah rumah sakit. Hingga kini, Rosantia mengaku sangat bangga dengan profesinya karena dapat menolong banyak orang, terutama perempuan.

"Menjadi bidan karena keinginan sendiri sama orang tua. Karena nggak semua orang bisa ke rumah sakit. Waktu itu pengalaman ada yang nggak bisa bayar, dia tinggalnya di kolong jembatan, usai melahirkan nggak bisa bayar. Akhirnya digratiskan," paparnya.

5. Gita - Makeup Artist

Setiap wanita tentunya ingin merasa cantik, sama halnya seperti Gita. Bahkan, ia sangat senang jika perempuan merasa cantik jika di-makeup olehnya. Enam tahun sudah Gita menjadi MUA meskipun pendapatannya tidak menentu, terutama di era pandemi. Namun, ia tidak malu dengan profesinya.

6. Eka - Driver Ojek Online

Menjalani profesi yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki tak membuat Eka malu untuk bekerja sebagai driver ojek online. Bahkan, sudah 2 tahun ia menjadi driver ojek online. Alasannya, karena sulit mencari pekerjaan dan tidak mau menjadi beban. Pendapatan sehari-sehari yang tidak menentu juga tidak memutuskan tekad beliau untuk menekuni profesinya.

"Karena mencari pekerjaan susah kalau nggak ada orang dalem. Setelah saya survei, yang saya mampu lakukan adalah sebagai (driver) ojol. Karena ojol juga hanya butuh Rp 300 ribu untuk daftar, beli atribut," kata Eka.

Hari Kartini, Shandy Purnamasari Beri Penghargaan bagi 10 PerempuanFoto: Perempuan Level Up

7. Tirkem - Buruh Cuci

Pernah memiliki usaha warteg selama 4 tahun, Tirkem terpaksa harus menutup usahanya karena pandemi. Saat ini, ia pun beralih menjadi tukang cuci piring dengan pendapatan yang minim setiap harinya. Ia mengatakan menjalani profesi ini untuk mendukung suaminya yang hanya berprofesi sebagai montir.

"(Jadi buruh cuci) di mana saja. Alhamdulillah (penghasilan) cukup. Karena dulu kan buka warteg, jadi lumpuh total. Alhamdulillah tetap bangga dengan pekerjaan saya," kata Tirkem.

8. Anita - Petugas PPSU

Anita merupakan seorang wanita yang telah bekerja sebagai petugas PPSU selama 7 tahun. Suaminya bekerja, namun tidak tetap sehingga beliau harus mensupport ekonomi keluarga. Meski demikian, beliau tidak malu, melainkan malah merasa nyaman.

"(Saya) kerja dari jam 5 subuh di pasar bersih-bersih jalan. (Alasannya) karena keadaan banyak hal, (termasuk) demi anak-anak," katanya,

9. Sri Widyastuti - Guru Ngaji

Sri Widyastuti menjalani profesi yang sungguh mulia, yakni sebagai guru ngaji selama 13 tahun. Alasannya, karena ia memiliki anak kecil dan memiliki kemampuan mengaji yang cukup baik. Meskipun hasilnya hanya cukup untuk sehari-hari, tapi Sri Widyastuti tidak malu dengan profesinya.

10. Yelis - Penulis

Perempuan terakhir ini memiliki alasan yang kuat untuk menjadi seorang penulis. Yelis yakin menjadi penulis bisa menjadi profesi yang membanggakan. Enam tahun sudah Yelis menjadi seorang penulis. Dengan gaji yang cukup, ia pun merasa bangga dengan profesinya.



Simak Video "Mengintip Pembuatan MSGlow & Minuman Herbal milik Juragan 99"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads