Saipul Jamil sempat tak berniat melaporkan karyawanya usai menggondol ponsel miliknya dan karyawan lainnya ke kepolisian. Namun lantaran motor abangnya juga dicuri akhirnya Saipul pun membuat laporan.
Awalnya ia masih berpikiran positif terkait sang karyawan, namun tindakan itu sudah tak bisa ditolerir lagi.
"Engga engga (mikir aneh), saya orangnya positif thingking. Tadinya saya nggak mau bikin laporan, hp doang kan yaudah lah. Karena ada motor abang saya dibawa, yaudah bikin laporan," kata Saipul Jamil di rumahnya kawasan Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat pada Senin (21/02/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabarnya plat nomor motor milik abangnya juga sempat dicopot pelaku agar menyulitkan pencarian. Selain itu kontak Saipul juga sempat diblok oleh pelaku dan kartu SIM di ponselnya sudah diganti pelaku.
"Engga tau deh kayaknya dicopot. Hp saya yang diambil ini kan gak dikunci, Whatsappnya udah ganti ke wa dia. Aneh kan, kok gini.. awalnya udah jahat ya kan, diperjalanan," ungkapnya.
Disinggung ada motif apa dibalik karyawannya yang mencuri, Saipul mengaku ada niatan jahat dari karyawannya. Apalagi sang pelaku sudah sebulan mengenal situasi di rumah tersebut.
"Saya nggak tau dia ada masalah apa. Dalam dua hari ya dia keliatan punya niat jahat. Saya nggak terlalu resik kan buat kunci ini itu. Mungkin orang terbesit melakukan kejahatan kan. Dia tau lah orang dia meng-handle satu rumah ini. Dia tau kunci ini letaknya dimana dan bagaimana. Dalam sebulan udah kenal situasi. Di rumah ini cuma ada berenam. Kakak saya sama anaknya dan saya," terangnya.
Sementara itu, Saipul mengaku memetik hikmah atau pelajaran berharga dari kejadian ini.
"Pastinya yang jelas saya harus lebih selektif lagi," kata Saipul.
Menang pada sebelumnya Saipul akui kurang awas dalam memilih karyawan. Pasalnya dia cuma mematok kriteria karyawannya berlatar belakang orang susah.
"Saya kalau nerima karyawan itu ciri cirinya memang orang terdzolimi, ya mereka orang susah. Saya niatnya ngebantu orang susah," ungkapnya.
Sehingga Saipul kecewa usai kebaikannya menolong orang susah berhujung disalah artikan hingga terjadi pencurian yang dilakukan oleh pembantunya sendiri.
"Ternyata niat saya itu disalah artikan. Nggak ada referensi (dalam memilih karyawan)," kata Saipul.
Saipul juga menyebut sebelum ada tindakan pencurian, karyawannya bersikap baik kepada Saipul. Memang sebelumnya sang pelaku sempat merasa bersyukur lantaran dibantu dan dapat bekerja dengan Saipul.
"Saya ketemu sendiri dan dia orang orang baik. Dia cerita susah dan buat makan aja susah. Saya bilang nggak bisa gaji terlalu profesional. Cuma dia senang bisa dapet makan aja udah senang wah saya semakin kelepek kelepek. Yaudah jadi ada 3 orang, mereka atur lah," ungkapnya.
"Saya umroh mereka pulang kampung. Begitu saya pulang umroh mereka kerja lagi. Ya nggak tau ya kondisi mereka seeperti apa. Jadi karena ada keinginan mau apa akhirnya melakukan tindakan kriminal. Ya alhamdulillah dia dapat hidayah buat mengembalikan," bebernya.
Kemudian Ipul memetik pelajaran agar lebih menjaga lagi barang miliknya. Termasuk lebih awas dengan kondisi rumahnya.
"Kedua karena kebaikan saya yang tidak terlalu secure dalam ngunci lemari ya itu jadi pelajaran buat saya. Diluar dikunci didalem kamar mah engga. Memang dia tau jamnya saya nggak ada di rumah. Jam 6-8 dia tau saya kegiatannya di masjid," pungkasnya.
(ass/ass)