Nirina Zubir Curiga Mantan ART Doktrin Mendiang Ibu Jika Surat Tanah Hilang

Nirina Zubir Curiga Mantan ART Doktrin Mendiang Ibu Jika Surat Tanah Hilang

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Rabu, 17 Nov 2021 21:50 WIB
Nirina Zubir jumpa pers soal mafia tanah.
Nirina Zubir saat jumpa pers menjadi korban mafia tanah. Foto: Palevi/detikcom
Jakarta -

Nirina Zubir beserta keluarga besarnya terjerat kasus mafia tanah. Akibatnya, kerugian dari kehilangan sebanyak enam properti yang dialami oleh keluarga besar tersebut mencapai Rp 17 miliar.

Kasus tersebut berawal ketika almarhumah ibu, Cut Indria Marzuki, meminta asisten rumah tangganya, Riri Khasmita, yang telah bekerja sejak 2009 untuk mengurus surat-suratnya.

Alih-alih menjalankan amanah tersebut, dia bersama suaminya, Edrianto, malah membalik seluruh nama kepemilikan dalam surat tersebut dengan nama mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya dibantu oleh tiga orang notaris, yaitu Faridah dari PPAT Tangerang serta Ina Rosaina dan Erwin Riduan dari PPAT Jakarta Barat.

Nirina mengaku jika selama ini sang mantan asisten rumah tangga telah merencanakan semuanya dan tahu akan kelemahan dari almarhumah ibu.

ADVERTISEMENT

"Dia (Riri Khasmita) mengawal ibu saya sampai tahu kelemahannya bahkan kami sudah mendapatkan dan ibu saya didoktrin bilang suratnya hilang agar dibantu lagi," tutur Nirina dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/11).

Lebih lanjut lagi, kakak ketiga dari Nirina, Fadhlan Karim, mengaku pernah menanyakan mengenai surat tanah semasa hidup sang ibu. Namun, almarhumah mengatakan jika surat-surat tersebut hilang dan Riri sedang mengurusnya.

"Pernah cuma kami didoktrin. Ibu saya lagi main ke Shanghai. Terus dia bilang surat penting hilang, terus dia bilang udah diurus. Tahun 2019 saya balik ke Jakarta dan ibu saya meninggal, saya tanya ke Riri, katanya surat sedang diurus," ungkap Fadhlan.

Keanehan-keanehan yang dialami oleh keluarga besar Nirina terkait surat tanah yang hilang akhirnya terkuat saat sang ibu meninggal dunia.

"Semua terkuak setelah ibu kami meninggal. Mama pernah mengimbau kalau ada surat wasiat pasti tahu dari notaris tapi notaris cuma kirim karangan bunga tapi nggak datang. Dia bilang di luar kota, jawabannya selalu seminggu dan dua minggu ke depan," tutur Nirina Zubir.

"Awalnya mau kejelasan akhirnya kita pelajari pelan-pelan. Mulai kelihatan gelagatnya, mulai curiga, dan mulai aneh dari situ terbuka bahkan ada surat palsu ini lagi diurus," sambung Nirina Zubir.

Fadhlan juga menduga jika ada sindikat besar di balik kasus mafia tanah ini.

"Yang bermain tidak seorang, pelaku, ada sindikat yg sudah biasa menggelapkan sertifikat ini," ujar Fadhlan kepada media.




(tia/tia)

Hide Ads