.webp)
Dipo Latief geram dituduh menelantarkan anak. Padahal kenyataannya tidak sama sekali.
Dipo Latief menyebut Nikita Mirzani lah yang telah menghalang-halangi untuk bertemu sang anak, Arkana Mawardi. Dipo Latief pun pasrah jika sampai saat ini ia tidak diperbolehkan bertemu dengan buah hatinya itu.
"Saya berusaha untuk berserah diri. Menyerahkan segalanya karena Indonesia ada hukum, kita semua dijaga nggak saklek masih ada logika, motifnya," ujar Dipo Latief saat ditemui di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah dalam membesarkan anak ini masa saya menelentarkan anak ini kan nggak mungkin anak itu terlantar. Bahasa anak terlantar kan nggak terurus, jadi bahasa yang dipilih saja itu sudah tidak relevan. Orang tidak terlantar masa bilang terlantar," sambungnya.
Dipo Latief bahkan menuduh Nikita Mirzanilah yang menelantarkan Arkana Mawardi. Sebab anak di tangan Nikita Mirzani, bukan di tangan Dipo Latief.
"Kita orang tua anak ada kekurangan sedikit aja kita bilang cakep. Masa anak itu yang diurus kita bilang terlantar artinya dia yang menelantarkan dong anak kan ada di tangan dia," tutur Dipo Latief.
Dipo Latief siap jika Nikita Mirzani tak sanggup membesarkan Arkana Mawardi. Sebab Dipo Latief tak mau jika anaknya tidak tumbuh kembang dengan baik.
"Tapi kalau dia merasa nggak mampu atau merasa anak mempunyai kesempatan atau bimbingan yang baik, oke. Karena saya nggak mau ini anak kan dia punya gaya berbeda dalam mengurus anaknya, saya juga punya. Kalau satu visi mungkin kita nggak ribut begini," kata Dipo Latief.
Karena perbedaan pendapat itulah yang membuat Dipo Latief dan Nikita Mirzani berpisah. Dipo Latief menyebut Nikita Mirzani tidak bisa mengendalikan emosinya sebagai seorang ibu.
"Dari awal saya berpisah karena dia tidak dapat mengendalikan emosi. Mungkin karena dia punya pekerjaan yang berat ya kita mesti tanggalkan pakaian itu karena dia seorang ibu atau istri. Cuma perannya dia terlalu dalam atau ada sesuatu. Tapi saya nggak mau ke sana. Intinya bahwa kalau kita tidak bertanggung jawab itu tidak mungkin. Tapi kita mau sesuatu sesuai dengan yang berlaku," beber Dipo Latief.
(hnh/dal)
