Pesinetron Alino Octavian meninggal dunia. Sebelum meninggal, dia mengalami long COVID..
Elsya, istri Alino Octavian, menjabarkan hasil PCR sang suami pada 14 Juli 2021 memang dinyatakan positif dengan CT value 37,5.
"Jadi menurut dokter, PCR nggak mendeteksi mati apa nggak virusnya. Kata dokter virusnya sudah mati. Intinya sudah nggak ada. Tapi, yang parahnya sudah meradang di parunya," jelas Elsya, istri Alino Octavian dalam sambungan telepon kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi bintang sinetron Suara Hari Istri itu awalnya disebut mengalami batuk dan bukan merupakan komorbid. Sang istri menegaskan Alino Octavian tidak mempunyai penyakit bawaan.
"Awalnya dari batuk. Memang nggak ada komorbid awalnya, nggak ada sakit bawaan, dia sehat. Sebelum masuk rumah sakit dia awalnya batuk, tapi dia syuting," tuturnya.
"Syuting tiga hari, tiga malam, efek obat batuk dia tidur di mobil dengan keadaan AC selama tiga malam itu. Mungkin drop imunnya atau apa, ketika setelah syuting hari keempat dan kelima dia bilang, 'Bisa jemput saya?' Hari keenamnya dia sesak. Akhirnya baru dibawa ke rumah sakit," cerita istri Alino Octavian.
Pada 7 Juli 2021 Alino Octavian sudah dibawa ke rumah sakit. Saat itu sang pesinetron dirawat di IGD karena memang banyaknya pasien di rumah sakit tersebut.
"Sempat dirawat di IGD dua hari sejak tanggal 7 Juli karena keterbatasan banyak pasien, jadi dua hari baru masuk rawat inap. Pertama di rumah sakit harusnya langsung masuk ICU karena saturasinya di bawah 70," ungkapnya.
Saturasi sudah turun, Alino Octavian masih harus mengantre untuk bisa masuk ICU. Baru pada tanggal 14 Juli 2021, Alino Octavian bisa masuk ruang ICU.
"Karena waiting list, kita baru dapat ruangan ICU di tanggal 14 Juli. Baru 5 hari di ruang ICU. Pas awal masuk ICU, sudah agak drop cuma sudah terapi lainnya dan imun sudah naik. Semalam itu dia detak napasnya memburuk, saturasi sudah 90, walau memang belum normal," bebernya.
"Mungkin detak jantungnya karena sesak dan capek cara kerjanya, tadi pagi, jam 4 kurang 10, kita dikabarin harus bertemu dokter. Katanya kondisi drop karena sesaknya semalaman. Jadi dicoba dipompa manual jantung sedikit respons, tapi setelah itu rekam jantung flat jam 4.15," jelas sang istri soal kondisi Alino Octavian.
(pus/mau)