.webp)
Tak pandang kaya atau miskin, COVID-19 bisa menyerang siapa saja, termasuk Jane Shalimar yang juga mengalami kesulitan mendapat rumah sakit.
Ketika gas oksigen di rumahnya habis, Jane Shalimar berjuang mencari rumah sakit untuk mendapat kamar saturasi oksigen. Tujuh rumah sakit dia datangi dan semuanya penuh.
Kini, Jane Shalimar sudah mendapat penanganan di Rumah Sakit JMC, Mampang. Ternyata sejak tiba di rumah sakit, Jane Shalimar sempat menjalani perawatan di lorong IGD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Hari ini) sudah mendapatkan ruangan di IGD RS JMC Buncit. Sebelumnya hanya ditempatkan di lorong IGD karna kondisi penuh," kata adik Jane Shalimar, Karina.
Awalnya Jane Shalimar ke Rumah Sakit Fatmawati. Akan tetapi, di sana pun Jane Shalimar susah mendapatkan tempat tidur untuk pasien dan kursi roda
Jane Shalimar selama 3 jam di dalam ambulance. Ada tujuh rumah sakit yang dia datangi sampai akhirnya tiba di Rumah Sakit JMC.
Saat ini, Jane Shalimar masih menunggu antrean untuk masuk ruang ICU. Meski begitu, kondisi kini sudah jauh lebih baik karena sudah dapat ruangan.
"Status saat ini masih menunggu giliran ICU dengan antrean nomor satu," tulis adik Jane Shalimar.
Kesulitan Jane Shalimar mendapatkan rumah sakit cukup jadi sorotan. Awalnya Jane Shalimar mendapat antrean 78 untuk masuk ICU.
Beruntung ketika tiba di RS JMC, Jane Shalimar cukup mendapat penanganan meski belum mendapat ruangan. Dapat penanganan di IGD, Jane Shalimar yang juga komorbid asma dan saturasi oksigennya rendah, harus bertahan menunggu di lorong IGD.
"Di JMC di UGD bisa dapat tempat tidur, ada oksigen, jadi lebih ada penanganan. Saturasi rendah banget. Harus masuk ICU tapi waiting list," kata Olive, sahabat Jane Shalimar dalam waktu berbeda.
(pus/dar)
