Rumah Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu sempat mengalami kebanjiran hingga kerusakan. Menurut Mark Sungkar, rumah yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu awalnya dibeli oleh Teuku Wisnu.
"Wisnu yang membeli itu. Wisnu yang membeli tanah mungkin sebelum menikah ya," kata Mark Sungkar.
Kemudian Mark Sungkar yang membangun rumah tersebut. Namun tak dipungkiri, katanya, rumah tersebut terkendala tanah yang kurang bagus untuk sistem drainase.
"Setelah itu, kemudian saya yang membangun, nah itu kesulitan-kesulitan masalah struktur tanah. Itu agak sulit, makanya saya kasih rembesan segala macam," bebernya.
Lanjut Mark Sungkar, dia membangun rembesan dan septictank. Sehingga pembuangan air tak ke solokan saat itu.
"Akan saya siapkan septictank. Lembayu septictank supaya pembuangannya nggak ke solokan," ujar Mark.
Mark Sungkar juga menuturkan, Teuku Wisnu tahu kondisi rumahnya seperti itu. Sehingga harus ada perbaikan di rumah tersebut.
"Tahunya kita akhir-akhir ini rembes, saya bilang ini sulit ditanggulangin. kecuali mau kita gali lagi, bikin kanan kiri. Kalau sampai (rembes), jangan kita sampai bongkar kanan kiri, ada satu market kanan, ada satu market kiri pasir," bebernya.
"Itu logis sekali sih, akhir gimana mencari airnya nggak mengalir kan. Belum lagi di sana tanahnya tidak meresap. Jadi tanahnya akan melama. Itu akan terjadi rembesan. Kalau air tanah sudah terlalu banyak ke dinding. Makanya ini nggak merembes," lanjutnya.
Namun disinggung Shireen Sungkar bakal pindah lantaran kondisi rumahnya seperti itu, Mark Sungkar punya penilaian tersendiri.
"Kan banjir nggak setiap hari, ini kan baru sekali. Saya kaget sampai terjadi banjir sekarang. Karena daerah situ belum pernah terjadi banjir karena tinggi," pungkasnya.
(fbr/mau)