Peristiwa yang penyerangan oleh tentara Israel yang terjadi di Palestina turut menarik perhatian warga Indonesia, tak terkecuali para selebritis. Konflik tersebut telah lama terjadi, bahkan di 2014, aktor Fedi Nuril pernah merasakan ditahan oleh tentara Israel saat sedang menjalani syuting.
Hal tersebut diceritakan Fedi Nuril dalam Instagram miliknya. Dalam ceritanya, pemeran Fahri dalam Ayat-Ayat Cinta itu tengah menjalani syuting di Masjidil Aqsa.
Meski tentara Israel memiliki senjata yang sangat lengkap, Fedi Nuril mengaku sama sekali tidak gentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2014, gue ke Palestina untuk syuting sebuah program Ramadan. Sewaktu gue dan salah satu kru masuk Masjidil Aqsa untuk salat Zuhur dan ambil gambar, gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic. Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue nggak merasa takut," buka Fedi Nuril dalam Instagram miliknya.
Pada kesempatan yang sama, Fedi Nuril juga mengutarakan opininya terkait konflik yang terjadi di Palestina. Ia melihat, apa yang terjadi bukanlah perang yang seimbang, melainkan perebutan paksa suatu wilayah.
Baca juga: Cerita Fedi Nuril Ditahan Tentara Israel! |
Aktor kelahiran 1 Juli 1982 itu juga mengatakan adanya relasi kekuasaan yang tidak setara antara Palestina dan Israel sebab salah satu pihak dipersenjatai oleh peralatan yang canggih.
"Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa. Tentara Israel didukung teknologi militer dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya," sambungnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Fedi Nuril juga mengutarakan bahwa konflik itu bukanlah pertarungan antar agama. Justru agama menjadi isu yang digoreng untuk memecah belah. Baginya, apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Ideologi agama digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan Israel di Palestina. Sedangkan faktanya, 20% dari jumlah penduduk Palestina beragama Katolik dan Protestan, dan mereka pun menjadi korban penyerangan tentara Israel," jelasnya lagi.
Dalam unggahan selanjutnya, Fedi Nuril mengatakan sangat sedih dengan apa yang terjadi. Ia pun berharap seluruh lapisan masyarakat mendukung kemerdekaan Palestina.
"Gue sangat sedih melihat kejahatan pelanggaran HAM terhadap rakyat Arab-Palestina yang semakin menjadi-jadi. Rakyat Arab-Palestina tidak mendapatkan hak sipil untuk hidup di Palestina. Mereka harus menjadi penduduk Israel untuk mendapatkan akses rumah, pendidikan, dan kesehatan yang layak," kata dia.
"Gue berharap seluruh lapisan masyarakat dunia berhenti mempolitisasi pendudukan Israel di Palestina dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina. Ini masalah kemanusiaan," lanjutnya.
Di akhir unggahannya, Fedi Nuril pun berdoa agar setiap jiwa yang ada di Palestina mendapatkan perlindungan.
"Gue yakin tidak ada satu pun ideologi di dunia yang membenarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap manusia lain. Tidak peduli apa agama dan keyakinan kalian, bagaimana mungkin membunuh anak-anak dianggap "biasa saja"? Semoga saudara kita, rakyat Arab-Palestina, di Palestina selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin," tuturnya.
(srs/wes)