.webp)
Api keributan Hotma Sitompoel dengan Hotman Paris Hutapea belum padam. Bahkan Hotma telah melaporkan Hotman Paris ke Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).
Hal itu diduga berkaitan dengan Hotman Paris yang dinilai sudah melanggar kode etik advokat. Menurut pengacara Hotma Sitompoel, Partahi, Hotman sudah keterlaluan karena mengumbar keributan rumah tangga kliennya ke publik.
Sehingga dari situ, nama baik Hotma Sitompoel tercemar. Partahi meminta Hotman Paris bertanggung jawab kepada Hotma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya dia mesti tanggung jawab dong, artinya apa yang dilakukan, dia pertanggungjawabkan. Makanya kami bikin aduan ke komisi pengawas advokat," kata Partahi ditemui di kantor Peradi, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin (12/4/2021).
Sementara itu, Partahi juga menyebut Hotman Paris, yang merupakan pengacara Desiree Tarigan, istri Hotma, diduga melanggar kode etik profesi advokat. Pasalnya Hotman Paris diduga sesumbar.
"Dia kan pengacara hebat, tahulah mana yang boleh, mana yang tidak, sebagai kapasitas penerima kuasa. Ini kan di luar konteks dia bicara. Dia jelekkan klien kami, itu masih suaminya Desiree, Hotma masih suaminya loh, belum ada putusan pengadilan seperti apa, hormati dong, santun dong," beber Partahi.
Selain itu, Partahi juga menyebut Hotman Paris adalah akar dari perseteruan rumah tangga Hotma Sitompoel dan Desiree Tarigan yang saat ini masih panas.
"Biar gimana pun jangan dipaksa Desiree ngomong yang tidak-tidak terhadap suaminya, jadi dijaga etikanya, jadi itu saja," pungkas Partahi.
Keributan Hotma Sitompoel dan Hotman Paris disebabkan oleh masalah rumah tangga Desiree Tarigan dan Hotma. Desiree sebelumnya mengaku diusir oleh Hotma dan minta didampingi Hotman untuk jadi kuasa hukumnya.
Desiree dan Hotman Paris sempat menggelar jumpa pers. Lantas ibunda Bams mengaku diusir dari rumah oleh Hotma.
Menanggapi hal itu, Hotma Sitompoel juga menyindir Hotman Paris dengan sebutan sebagai pengacara banci tampil.
Simak video 'Dituding Langgar Kode Etik Pengacara, Hotman Paris Dilaporkan!':
