Hari ini, Aurel Hermansyah menggelar prosesi siraman jelang pernikahan. Siraman Aurel Hermansyah menggunakan adat Jawa.
Mamik atau yang disapa Tante Mamik sebagai penuntun prosesi siraman Aurel Hermansyah memberikan penjelasan. Prosesi siraman Aurel Hermansyah ini kembali disiarkan langsung di RCTI.
Seperti ritual siraman pada umumnya, ada air dari tujuh sumber dan bunga setaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini air tujuh sumber sebelum acara siraman dimulai akan ada upacara menyampur bunga setaman, mawar, melati dan kenanga. Kenapa melati melambangkan kesucian, kenanga agar dia setiap saat dikenang, disayang sama orang, mawar karena selalu semerbak mewangi. Bunga dimasukkan ke gentong siraman baru dicampur dengan air," jelas Tante Mamik dalam obrolannya bersama Ayu Dewi dan Robby Purba yang didapuk dalam prosesi hari itu.
Adanya air dari tujuh sumber, juga dijelaskan diambil dari berbagai tempat berbeda. Filosofi air dari tujuh sumber itu sudah ada sejak dulu.
"Zaman dahulu jauh kalau mau melakukan hajat kawinan tempatnya jauh-jauh. Dimintailah kita meminta air dari tujuh sumber. Zaman sekarang sudah terbiasa diambil dari misalkan dari masjid," jelas Tante Mamik.
"Saya kemarin bilang (untuk prosesi air tujuh sumber untuk Aurel diambil dari) rumah kediaman, di apartemen, ada dari beberapa masjid, paling ini adalah air zamzam tidak pernah tertinggal," imbuhnya.
Tujuh sumber air mengambil kisah dari kata pitu atau tujuh dan pitulungan dalam bahasa Jawa. Itu berarti kelak akan selalu mendapat pertolongan.
"Kalau di dalam adat Jawa selalu dikaitkan angka tujuh. Semua angka sempurna, tapi ada ritual yang khusus air tujuh sumber," jelasnya.
Akan ada beberapa prosesi setelah siraman. Di antaranya adalah akan ada momen di mana nanti Aurel Hermansyah akan dilakukan potong rambut dan bopongan. Di mana Aurel nanti akan digendong oleh Anang Hermansyah.
"Loly digendong, bopongan. Tanggung jawab orang tua mengantarkan putrinya," kata Tante Mamik.
(pus/mau)