Inneke Koesherawati: Foto Anjas Vulgar
Rabu, 08 Feb 2006 13:34 WIB

Jakarta - Kembali hebohnya pembahasan foto-foto bugil Anjas tak lepas dari pengamatan artis yang juga pernah berpose syur, Inneke Koesherawati. Sama seperti pihak kepolisian, dalam penilaian Inneke foto Anjas vulgar, bukan seni.Tujuh tahun silam, anda tentu ingat pose nakal Inneke di sebuah majalah ibukota. Tanpa menggunakan busana, tubuh mantan bintang film panas itu terpampang menjadi sampul muka majalah tersebut.Sama seperti kasus Anjas, pose Inneke itu pun menjadi heboh dan dikecam banyak pihak. Bahkan pemimpin redaksi majalah gaya hidup itu divonis penjara lima bulan karena terbukti melanggar 282 ayat 1 KUHP tentang kesusilaan."Saya dulu itu terjebak pada seni. Seperti fotonya Anjas, itu kan vulgar. Meskipun menurut dia seni. Tapi kan tetap telanjang," tutur Inneke ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2006).Inneke yang kini berkerudung, berpendapat setiap orang seperti Anjas, boleh berekspresi. Namun dalam berekspresi harus memiliki batasan. Jangan sampai melanggar norma hukum apalagi agama."Jangan sampai adik-adik saya melakukan seperti apa yang saya lakukan," pesannya.Kembali ke soal pose nakalanya dahulu, Inneke bercerita ia dulu sempat benci pada artis Neno Warisman yang memprotes dirinya. Dalam pandanganya kala itu, fotonya adalah atas nama seni."Saat saya diprotes di sebuah majalah oleh Mbak Neno (Neno Warisman), saya sangat benci sekali sama Mbak Neno karena saat itu foto-foto saya itu saya atas namakan seni," cetus bintang sinetron 'Istri Untuk Suamiku' itu.Sekarang Inneke tentu tak lagi benci pada Neno. Ia justru sangat berterimakasih karena telah diingatkan agar tak terjerumus lebih dalam. Menengok kebelakang soal fotonya, istri dari Fahmi Darmawansyah ini berujar, itu adalah kebodohannya.Inneke datang ke Gedung DPR untuk memenuhi undangan rapat dengar pendapat Pansus RUU Pornografi dan Pornoaksi. Belum lama ini artis cantik itu juga pernah datang untuk membahas hal yang sama dengan fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).Diundang untuk keduakalinya wanita kelahiran 13 Desember 1975 itu tetap konsisten dengan ucapannya. Ia ingin RUU Pornografi dan pornoaksi segera disahkan. Namun Inneke meminta DPR memberi penegasan soal pornografi yang dimaksudkan di undang-undang tersebut."RUU ini belum jelas yang dimaksud memperlihatkan dada itu bagaimana. Jadi harus ada penegasan lagi. Lebih fokus," tandasnya. (eny/)