Kelompok dari Forum Masyarakat Pencinta Ulama (FMPU) melayangkan laporan terhadap Nikita Mirzani. Namun, laporan tersebut ditolak oleh pihak polisi.
Kelompok tersebut mempolisikan Nikita Mirzani atas ujaran habib tukang obat yang jadi ramai belakangan.
Nikita Mirzani menanggapi soal penolakan laporan tersebut. Ia mengatakan, dirinya tak terkejut dengan keputusan pihak berwajib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya memang harus ditolak karena sebenarnya apa yang mau diituin (dilaporkan) ke gue (itu) apa," ungkap Nikita Mirzani saat ditemui di kediamannya.
Ini bukan kali pertama ia dilaporkan ke polisi. Niki pun mengungkit sejumlah laporan lain yang ia ketahui beberapa waktu lalu. Salah satunya soal kasus konten asusila yang dilaporkan pihak LSM Medan terkait unggahan Nikita bersama Cimoy Montok pada Mei 2020.
"Misal konten pornografi, gue kan di YouTube bukan TV, TV nggak mungkin dong bisa muncul, kalau di YouTube, gue punya konten pornografi otomatis di-takedown duluan sama pihak YouTube," beber Nikita.
Ibu tiga anak ini menegaskan, segala hal yang ia ucapkan selama ini tak dilandasi motif tertentu. Termasuk soal pendapatnya terkait kepulangan Habib Rizieq yang menjadi kontroversi.
"Yang gue lakukan itu semua adalah spontan dari ya kalian tahu gue kadang suka ngelucu sendiri, gila sendiri, kadang marah sendiri, kalian penikmat sosial media gue yang follow IG gue, itu apa adanya gue. Kalau jadi besar, itu bukan bonus ya memang gue udah tahu konsekuensi ketika jadi artis kontroversi," ungkapnya lagi.
Sebuah aksi digelar oleh sejumlah ibu-ibu di bundaran HI belum lama ini. Aksi bertajuk sejuta kasih untuk Nikita Mirzani tersebut digelar sebagai dukungan kepada mantan istri Dipo Latief itu.
Nikita Mirzani mengatakan, dirinya terharu mengetahui ada pihak yang menaruh perhatian kepada dirinya serta memberi dukungan.
"Walaupun kalian bilang gue suka cari ribut lah atau apa tapi gue sempet terharu sih, kemarin gue sampai nangis, kayak gila ya lo gue diperhatiin banyak orang," ujarnya.
(doc/pus)