.webp)
Belakangan, Aldi Taher begitu menyita perhatian. Bukan cuma karena aksinya mengaji di berbagai tempat, tapi juga rencananya mencalonkan diri di Pilkada tahun ini.
Sayangnya, usahanya untuk bisa menjadi calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah gagal. Ia dianggap tidak bisa memenuhi syarat administrasi.
Meski begitu, Aldi Taher mengaku sudah mengeluarkan modal besar untuk rencana itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ngomongin politik pasti yang ditanya modalnya berapa. Nggak mungkin berpolitik nggak pakai uang. Memang benar, toilet saja bayar Rp 2.000," ujar Aldi Taher seperti yang terlihat di kanal YouTube Dewi Perssik.
Jawaban itu dianggap Dewi Perssik cuma cari aman. Ia penasaran dengan modal sebenarnya yang dikeluarkan mantan suaminya tersebut.
"Uang saya banyak ada di kantong umat. Kalau kita niatnya tulus, siapapun berjalan di jalan Allah, umat yang modalin. Kan niatnya untuk umat, untuk kemaslahatan," paparnya.
Tidak puas dengan jawaban itu, Dewi Perssik kembali mencecar Aldi Taher dengan pertanyaan yang sama. Jadi berapa yang sudah ia keluarkan?
"Saya keluar uang juga, beli tiket pakai uang sendiri. Kalau ditanya jumlahnya berapa, sudah nggak dihitung. Memang niatnya untuk mengabdi, ya jangan hitung-hitungan," tandasnya.
Awalnya, pada Pilkada 2020, Aldi Taher menemani Calon Gubernur H Rusli Baco Dg Palabbi untuk menjadi pemimpin di Sulawesi Tengah.
Saat itu, Aldi Taher bakal bersaing dengan Pasha Ungu yang juga mengincar jabatan yang sama. Sayangnya, Aldi Taher dan Pasha Ungu sama-sama gagal mencalonkan diri.
Aldi Taher mengaku tak kecewa gagal maju pada Pilkada Serentak 2020. Aldi Taher mengatakan sudah berupaya untuk maju pada pemilihan gubernur dua daerah.
"Sekadar info, Aldi Taher gagal maju di pilkada, tapi kini Aldi Taher seorang presiden, yaitu presiden cinta," kata Aldi Taher kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Aldi Taher sempat mencoba maju Pilgub Sumatera Barat (Sumbar) dan Pilgub Sulawesi Tengah (Sulteng), namun dua-duanya gagal. Di Sumbar, Aldi mendaftar ke Poros Baru yang digawangi Golkar, NasDem, dan PKB. Namun koalisi tersebut memilih mengusung Fakhrizal-Genius Umar.
(dar/wes)
