Iparnya Tewas, Edo Kondologit Pimpin Demo di Polres Sorong

Iparnya Tewas, Edo Kondologit Pimpin Demo di Polres Sorong

Tim detikcom - detikHot
Senin, 31 Agu 2020 12:12 WIB
Edo Kondologit lahir di Malanu, Sorong, 5 Agustus 1967 umur 47 tahun merupakan seorang penyanyi jazz Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai penyanyi beraliran jazz, dan kerap membawakan lagu-lagu rohani Kristen. Lewat suaranya pula Edo banyak melantunkan perdamaian melalui sejumlah organisasi sosial. Ia menikahi perempuan bernama Niar Septia Cahyana (Keko). Lewat pernikahan itulah dirinya dikarunia putri cantik, Itamar Lemuela Barbalina. File/detikFoto.
Edo Kondologit pimpin aksi demo ke Polres Sorong. Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Edo Kondologit marah karena adik iparnya, George Karel Rumbino alias Riko (21), tewas di Polres Sorong, Papua Barat. Pihaknya menuding Riko meninggal dunia karena penganiayaan oleh oknum polisi.

Oleh karena hal itu, Edo Kondologit coba mencari keadilan. Ia menuturkan bakal menggelar aksi demonstrasi melibatkan keluarganya.

"Ke Polres Sorong, kita demo karena punya hak dan menuntut keadilan," ungkap Edo Kondologit kepada wartawan, Senin (31/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edo Kondologit berharap kasus itu bisa diusut tuntas. Ia meminta pelaku yang diduga adalah oknum polisi bisa diproses secara hukum.

"Iya. Kita akan lakukan itu supaya diusut dengan tuntas dan benar dinyatakan dalam hukum bahwa mereka benar-benar yg menganiaya," urainya.

ADVERTISEMENT

Sebelum melakukan aksi demonstrasi, Edo Kondologit mengaku sudah melakukan beberapa upaya. Ia bahkan berencana mengirimkan surat ke Kapolri agar kasus ini bisa mendapatkan perhatian khusus.

"Saya hubungi Wakapolda langsung dan Wakapolda kirimkan itu untuk periksa mereka sekarang. Sekarang mereka lagi diproses ini. setelah itu kita akan kesana sampaikan surat resmi kita akan sampaikan kronologis versi kita dan kita sampaikan semua fakta-fakta yang ada ke Wakapolda," ujar Edo Kondologit.

"Ke depan kita juga sampaikan ke kapolri karena yang kita harapkan polisi kan menegakkan keadilan, bukan menyiksa dan membantai masyarakat," lanjutnya.

Sebelumnya, Riko diamankan polisi atas dugaan kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Keluarga mengizinkan Riko dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan. Jika benar ipar Edo Kondologit itu bersalah, keluarga pun berharap hukumannya adil.

Namun keluarga kemudian mendapat kabar jika Riko tewas di Polres Sorong. Polisi menyebut kematian Riko karena penganiayaan di dalam penjara dan luka tembak karena dirinya berusaha kabur.

"Yang bersangkutan (Riko) lari dari ruang pemeriksaan keluar nabrak kaca di kantor kita sampai kantor kita pecah kacanya. Kemudian kita tangkap lah (Riko)," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan.

Lalu, Riko dibawa ke mobil polisi. Namun, Riko kembali melakukan perlawanan hingga kakinya ditembak.

Rico pun dibawa ke rumah sakit untuk dirawat sementara. Setelahnya, Riko dijebloskan ke dalam sel Polres Sorong. Di dalam sel itu lah, kata Ary, Riko mendapatkan penganiayaan.

"Di dalam tahanan ini dia dianiaya oleh tahanan lain. Kenapa dianiaya? karena memang (tersangka) kasusnya pemerkosaan, dia bunuh mama-mama, itu pasti dianiaya sama teman-temannya," imbuh Ary.




(dar/wes)

Hide Ads