Spanduk HUT ke-75 Republik Indonesia (RI) bikin heboh. Banyak yang menyebut dalam spanduk itu ada tanda salib.
Protes tersebut diserukan oleh ormas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Akan tetapi, Sekretaris Kemensetneg Satya Utama sudah memberikan penjelasan dan menegaskan logo itu sudah sesuai dengan pedoman visual penggunaan logo peringatan HUT ke-75 RI.
detikcom mengkonfirmasi perihal desain spanduk HUT ke-75 RI kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Kemensetneg menjelaskan, makna desain sudah tercantum di berkas 'Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 & Pedoman Visual Penggunaan' yang dapat diunduh di situs setneg.go.id.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arti dan makna logo dan turunan ada di pedoman visual di atas," kata Sekretaris Kemensetneg Setya Utama lewat pesan singkat.
Gara-gara itu juga, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), bahkan ikut menyoroti hal itu.
"SANGAT BISA DIMAKLUMI bila jadi PERBEDAAN PENDAPAT Melihat spanduk resmi pemerintah untuk 17 agustus 2020 ini. Karena memang sekilas seperti ada tanda salib yang besar.. Juga harus kita maklumi bila ada yang mempertanyakan..dan protes. Juga bisa dimaklumi bila ada yang semangat 17 an nya jadi berkurang.. Karena merasa kurang nyaman.." tulisnya.
"Walau kita berbaik sangka tak ada niat tak adil dibalik semua ini. Namun bisa jadi pelajaran, bagi kita semua, dalam situasi banyak masalah seperti sekarang ini, seyogyanya semua pihak berpikir berlapis lapis, bijaksana dan sangat peka terhadap peluang terjadinya masalah baru Yang tak perlu," tuturnya.
"Semoga ulang tahun ke 75 ini, bangsa kita semakin adil dan dewasa serta diberkahi Alloh Pencipta kita semua.. aamiiin Tetap jaga kerukunan dan rasa persaudaraan dalam keberagaman di negeri yang kita cintai ini yaa," pesan Aa Gym di akhir postingannya.
Tak cuma Aa Gym, ustaz Yusuf Mansur juga ikut bersuara. Ia punya pandangan sendiri mengenai spanduk HUT RI tersebut.
"Saya pertama kali melihat, kayak sepintas malah kayak bendera Jepang," ucap Yusuf Mansur berkelakar, saat dihubungi detikcom melalui pesan WhatsApp, Selasa (11/8/2020).
"Tentang diduga ada lambang salibnya, ya emang sebagian melihatnya demikian. Semoga ini hanya karya seni. Ke depan mudah-mudahan lebih hati-hati. Manusia sifatnya salah dan kurang. Benerin dan sempurnain aja," ujar Yusuf Mansur.
"Ini hal sensitif. Sebab umat Islam akhir-akhir ini banyak merasakan ketidakadilan ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain," katanya.
"Ya mungkin karena ekspresi cinta agama dan bela agama. Dan ya, ini kan juga dinamakan berbangsa dan bertanah air. Nggak apa-apa, terus belajar dan kita berdoa dan saling mendoakan aja. Supaya terus damai, dan pada bahagia, tenang, adem, tentrem," tutup Yusuf Mansur.
(nu2/nu2)