Ike Muti dan agensi Marantika sudah meminta maaf dan memberikan penjelasan soal curhatan diminta hapus foto Jokowi. Gegara pemberian informasi yang salah, Ike Muti mendapat somasi dari Pemprov DKI.
Marantika Agency memberikan penjelasan dan permintaan maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta. Marantika Agency sebagai talent agency memberikan klarifikasi soal bagaimana bisa Ike Muti posting curhat soal diminta hapus foto Jokowi agar bisa membintangi sebuah web series.
Ike Muti yang sudah diminta untuk mengirim foto sebagai talent tidak lolos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil dari seleksi foto oleh komunitas ini memutuskan yang terpilih adalah talent lain dikarenakan adanya kesamaan antara wajah ibu dan anak di mana peran ini ada dalam film pendek tersebut," kata Marantika seperti dilihat dari feed Instagram Marantika Agency.
Namun saat menyampaikan hal tersebut kepada Ike Muti, Marantika justru berseloroh. Candaan lewat telepon yang diungkapkan Marantika kepada Ike Muti, tidak terpilihnya dirinya karena Ike pernah foto dengan Jokowi.
"Namun dalam percakapan telepon antara saya dan Mbak Ike ketika mengabarkan keputusan ini, saya bercanda atau berseloroh bahwa ketidakterpilihannya karena banyak foto di media sosial Mba Ike dengan Bapak Presiden," tulis Marantika.
"Saya sudah minta maaf baik di Instagram saya maupun di dalam kolom komentarnya Mbak Ike di Instagram. Pada kesempatan ini, saya meminta maaf terhadap Bapak Anies Baswedan @aniesbawedan (Pemprov DKI) atas kesalahan komunikasi antara saya dengan Mbak Ike yang membuat Mbak Ike berprasangka bahwa seloroh saya akibat kebijakan Pemprov DKI. Mba Ike tidak salah ketika memposting masalah ini di media sosialnya karena beliau mendapat info yang salah dari saya. Ini murni kesalahan persepsi saya terhadap rencana komunitas kreatif," kata Marantika.
Akan tetapi, permintaan maaf agensi dianggap Wakil GUbernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria kurang. Seharusnya Ike Muti yang meminta maaf.
Hari ini, akhirnya Ike Muti angkat bicara. Ada tiga poin yang dituliskan oleh Ike Muti. Dia menegaskan sangat kaget mengetahui kenyataan soal pihak agensi yang tidak benar memberikan informasi.
Penjelasan tersebut dibeberkan oleh Ike Muti pada penjelasan nomor tiga yang dia tulis di feed Instagramnya.
"Belakangan saya kaget bahwa postingan saya tersebut menjadi viral. Baru belakangan juga saya mengetahui dari Sdr. Marantika melalui WA bahwa informasi yang saya dapatkan darinya adalah tidak benar," ungkap Ike Muti.
"Hal ini juga disampaikan oleh Sdr. Marantika melalui akun media sosial miliknya yaitu IG@marantika_agency pada hari Jumat pagi dan melalui Instastory pada Jumat malam tanggal 31 Juli 2020 serta surat yang dibuatnya yang juga memuat permohonan maaf Sdr. Marantika kepada saya, Gubernur DKI Jakarta dan Pemda DKI Jakarta. Isi surat tersebut juga di posting oleh Sdr. Marantika pada 3 postingan berturut-turut di IG@marantika_agency," tukasnya.
Oleh karena itu, Ike Muti mengungkapkan permintaan maafnya. Untuk Pemprov DKI Jakarta secara pribadi. Ike Muti menegaskan dirinya sama sekali tidak ada niat menyampaikan kebohongan yang dianggap bisa merugikan nama baik Pemprov DKI Jakarta.
Semua curhatan kekecewaan yang dituangkan soal diminta hapus foto Jokowi, Ike Muti tegaskan bukan bersumber dari dirinya. Hal itu berawal karena candaan pihak agensi.
"Bersamaan dengan ini, saya sampaikan bahwa sama sekali tidak ada niatan saya menyampaikan kebohongan apalagi sampai merugikan nama baik Pemda Provinsi DKI Jakarta. Jelas bahwa informasi tersebut sesungguhnya bukan bersumber dari saya. Namun bagaimanapun saya meminta maaf kepada semua pihak dan khususnya Pemda Provinsi DKI Jakarta atas postingan saya yang telah menimbulkan kegaduhan. Saya juga telah menghapus postingan saya sebelumnya," tutup Ike Muti.
(pus/dar)