Kisah hidup El Ibnu, vokalis Elkasih, menjadi perhatian publik dalam minggu-minggu ini. Mulai dari masalah keluarga, agama hingga kesehatannya menjadi perdebatan di masyarakat. Lalu bagaimana fakta-fakta dari El Ibnu?
Idap Stroke Hingga Lumpuh
El Ibnu sempat menderita stroke sejak 15 Januari 2015. Kondisinya pun menurun dan dirinya mengalami gejala stroke ke-3 kalinya pada 2016 lalu hingga membuatnya lumpuh dan hanya bisa terduduk di kursi roda seperti saat ini.
Bercerai
Usai terkena stroke El Ibnu justru diterpa cobaan lainnya. Ia dihadapkan pada gugatan cerai yang diajukan sang istri pada September 2016. Bahkan setelah melayangkan gugatan, istrinya itu pindah bersama kedua putrinya dan meninggalkan vokalis Elkasih itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Punya Dua Putri
El Ibnu atau Noventino Budi Lesmana memiliki dua orang putri cantik bernama Mikaela yang berusia 8 tahun dan Marsha yang berusia 6 tahun. Sejak bercerai, El Ibnu hanya tiga kali berjumpa dengan putrinya itu dan terakhir pada 2019 lalu di mana mereka sudah tak mengenali sang ayah lagi.
"Yang Desember 2019 udah asing banget sama aku, nggak mau dekat," ujarnya pada detikHOT.
Sempat Diurus Sang Bunda
Usai bercerai dari sang istri, El Ibnu yang terserang stroke itu diurus oleh sang bunda. Namun sayangnya, sang bunda juga terserang stroke. Ibnu hanya sempat dirawat oleh sang bunda selama tiga tahun dan setelahnya ia menumpang di rumah pamannya lalu tinggal di Panti Jompo Pniel.
Nyaris Bunuh Diri
El Ibnu merasa tak kuat menghadapi cobaan yang datang di hidupnya, ia pun sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya itu. Hal itu mulai terpikirkan saat ia resmi bercerai dari sang istri. Bahkan ia ingin melakukan apapun untuk membuat hidupnya lebih hancur lagi.
Pindah Agama dan Merasa Lega
Noventino Budi Lesmana atau El Ibnu memilih untuk pindah agama saat dirinya merasa hancur usai diterpa cobaan yang bertubi-tubi. Ia merasa murka pada Tuhan dan memilih untuk meninggalkan ajaran agama yang dianutnya itu pada 4 Desember 2016.
Usai pindah agama, El Ibnu ternyata tak kunjung mendapatkan kedamaian. Dalam kemarahannya itu, El Ibnu lambat laun diberikan kedamaian di hatinya hingga akhirnya ia bangkit dari keterpurukannya itu.
(ass/nu2)