Ricky Martin mengungkapkan dirinya sempat tertekan ketika masih menutupi identitas homoseksualnya. Ia pun mengalami depresi dalam waktu yang panjang.
Pelantun Livin' La Vida Loca ini mengungkapkan bagaimana ia akhirnya memiliki keberanian untuk buka suara soal identitasnya. Keputusan yang kemudian membawanya keluar dari keterpurukan.
"Aku pernah dalam momen karya musikku didengar di seluruh dunia. Tapi aku tak merasa benar-benar hidup. Aku tertekan dan aku menutupinya dengan tampil habis-habisan di atas panggung," ungkapnya dilansir People.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah tur yang ia lakukan di tahun 1999, Ricky Martin pun merasakan titik didih yang tak dapat dibendung. Ia pun memutuskan tak melanjutkan turnya lagi.
Hingga pada Maret 2010, dirinya mendeklarasikan orientasi seksualnya lewat media sosialnya di Instagram.
"Saat itu aku berada di sebuah tempat di mana aku bertanya-tanya, 'Apakah aku gay? Apakah aku biseksual? Apakah aku gay? Apakah aku biseksual?' " ujarnya.
"Dan aku mencoba masuk ke dalam hatiku dan berkata jangan berbohong pada dirimu sendiri. Dan kemudian aku berkata, 'Rick, kamu adalah pria homoseksual yang sangat beruntung. Kamu gay.' Dan saya menuliskannya dan saya menekan tombol sebarkan, dan kemudian saya menangis seperti orang gila - dan saya sudah sangat bahagia sejak itu," tuturnya lagi.
Kini Ricky Martin hidup dengan pasangannya, Jwan Yosef. Ricky memiliki anak dengan pasangannya tersebut.
Dua di antaranya lelaki kembar bernama Matteo dan Valentino. Kemudian ada putri cantiknya, Lucia Martin-Yosef yang lahir pada awal tahun 2019.
Jelang akhir tahun 2019, keduanya dikaruniai anak lagi dari ibu pengganti yang diberi nama Renn.
Renn yang berjenis kelamin perempuan itu lahir 29 Oktober 2019.
(doc/aay)