Vicky Prasetyo sempat mencurahkan isi hatinya kepada Raffi Ahmad setelah mendapat surat panggilan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Ada lima pesan yang sudah diutarakan Vicky Prasetyo.
Dalam sesi wawancara setelah Vicky Prasetyo ditahan di Rutan Salemba, Raffi Ahmad mengatakan Vicky memang sudah punya firasat. Sebelum datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Vicky Prasetyo sempat berbincang dengan Raffi Ahmad.
1. Tak Punya Pilihan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat baru mendapat surat panggilan dari kejaksaan, Vicky Prasetyo mencurahkan isi hatinya ke Raffi Ahmad. Vicky sudah mengetahui dirinya akan disidangkan dalam kasus penggerebekan Angel Lelga dengan Fiki Alman.
"Jon apapun yang terjadi nggak ada pilihan selain kita harus hadapi. Gue orang yang menghadapi dalam situasi apapun. Disaat dunia yang sementara keliru menilaimu, yakin hukum Tuhan, Allah sesungguhnya tak pernah tertukar untuk mengadili dalam setiap perkara apapun," ungkap Vicky Prasetyo dalam channel YouTube Rans Entertainment dilihat, Kamis (9/7/2020).
Vicky Prasetyo pun meminta maaf karena tak bisa dengan normal mengikuti kegiatan syuting untuk beberapa program bersama Raffi Ahmad.
"Gue nggak tahu ini prosesnya sampai sedemikian, meyita beberapa program, gue pasti nggak bisa syuting normal. Gue nggak pernah takut apapun nanti hasilnya," tegas Vicky Prasetyo.
2. Tak Ingin Kasusnya Jadi Contoh dan Buat Para Suami Takut
Vicky Prasetyo sudah yakin akan menjalani proses perkara hukumnya ini. Vicky prasetyo justru takut, kelak perkaranya ini jadi ajang percontohan.
"Orang punya hak menyelamatkan rumah tangganya pada saat itu. Karena ada firman Allah, ada hadis, ada mazhab baik Syafii, Hambali, Hanafi, Maliki, apapun bentuknya tidak ada yang membenarkan jika ada seorang istri yang masih terikat sah dalam perkawinan membawa pria lain ke dalam rumahnya. Itu adalah sebuah kesalahan," tutur Vicky Prasetyo.
Vicky Prasetyo mengaku sudah ikhlas dengan statusnya sebagai tersangka. Akan tetapi, hal yang paling ditakuti oleh Vicky Prasetyo, yakni kasusnya membuat para suami takut melakukan penyelamatan rumah tangga.
"Nanti siapapun, hati ataupun perasaan suami di dunia ini akan takut, kalau penyelamatan rumah tangganya dalam kondisi si istri sedang melakukan seperti itu karena yang dihukum ini adalah si suaminya. Itu yang gue takutkan. Jangan sampai ini jadi ajang percontohan," tegasnya.