.webp)
Kasus Bintang Emon yang menyoroti hukuman bagi penyiram air keras kepada Novel Baswedan menjadi ramai. Bintang pun dihadapkan pada serangan buzzer terkait isu narkoba hingga pelaporan yang dilakukan oleh Charlie Wijaya.
Para netizen pun mengaitkan kejadian yang dialami oleh komika muda tersebut dengan tagline milik Warkop DKI yakni 'Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang'. Hal ini dianggap jadi penggambaran keadaan yang dialami saat ini.
Lantas bagaimana sejarah yang terjadi hingga terciptanya tagline tersebut? Apakah ada kemiripan keadaan yang dialami Warkop DKI dan Bintang Emon?
Indro Warkop pun menjelaskan keadaan atau awal mula munculnya ide dari tagline tersebut. Menurutnya kala itu Warkop DKI berdiri dari mahasiswa-mahasiswa yang kerap melawan pemerintah Orde Baru dan seringkali diinterogasi sebelum tampil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami itu berangkat dari mahasiswa-mahasiswa aktivis yang dulu melawan kedzoliman pemerintah Orde Baru. Kenapa kemudian kita keluar 'Tertawalah sebelum Tertawa Dilarang'? Karena dulu kita belum sampe main belum sampai show aja udah diambil untuk diinterogasikan, cuma beruntung karena kita terkenal banget," ujarnya saat dihubungi detikcom pada Selasa (16/6).
Warkop DKI sejatinya hanya ingin menghibur masyarakat dengan lawakan-lawakan cerdas. Namun mereka kerap menemui sandungan-sandungan hingga dijemput paksa untuk diinterogasi oleh petugas.
"Kita suka ketawa saat diinterogasi dan ujung-ujungnya mereka juga nggak tahu mau interogasi apa gitu, mau bikin ketawa aja diginiin. Kemudian kita mikir iya yah, makanya ketawa deh sebelum ketawa itu dilarang," tutur Indro.
Belum lama ini Bintang Emon mengunggah video yang membahas kasus hukum atas penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Ia pun menyoroti tuntutan jaksa dengan judul 'Nggak Sengaja'.
Hal tersebut menjadi viral dan diunggah kembali oleh beberapa publik figur seperti Najwa Shihab. Hal tersebut ternyata membuat sejumlah rekan komedian dan selebriti khawatir terhadap nasib Bintang Emon.
(ass/nu2)
