.webp)
Meme Bintang Emon pakai narkoba viral di media sosial. Padahal akun yang menyebarkannya hanya tiga dan tidak memiliki followers yang banyak. Bagaimana bisa?
Pakar media sosial dari Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menjawab hal tersebut. Meme Bintang Emon bisa viral karena ditanggapi oleh para influencer yang memiliki pengikut banyak di Twitter.
"Kenapa itu viral, itu kan sudah ada di grafik saya. Jam 10.45 WIB (14/6) itu sudah muncul. Satu jam berikutnya atau mungkin jam 13.00 WIB atau jam berapa itu sudah muncul perlawanan," kata Ismail Fahmi saat dihubungi detikcom, Selasa (16/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepopuleran meme tersebut semakin besar ketika pada hari berikutnya muncul sebuah utas dari akun @ramydhia. Ia ikut mengomentari kasus Bintang Emon yang difitnah usai mengomentari kasus Novel Baswedan.
"Jam 4 atau jam 5 (15/6) itu mulai naik, ada thread. Entah akun siapa (awalnya) saya lupa, sebelum Pandji. Dia buat thread dan followersnya cukup banyak belasan ribu," tutur Ismail Fahmi.
"Artinya ini kan suatu indikasi serangan balik dan yang angkat adalah tokoh-tokoh. Jam 7.21 WIB Pandji, jam 7.38 WIB Arie Kriting Itu kan influencer semua, langsung naik. Meskipun cuma tiga (yang menyebar hoax) tapi begitu masuk tipping point nya adalah orang influencer yang tinggi followersnya," jelas Ismail Fahmi.
Tiga akun yang pertama kali menyebar meme hoax Bintang Emon pakai narkoba adalah @Tiara61636212, @LintangHanita, dan @LiarAngsa. Lantaran 'dibantu' disebarkan oleh mereka yang punya followers segudang, meme itu langsung populer dan jadi bahan perbincangan di mana-mana tanpa perlu ada 'serangan' tambahan.
"Artinya semua orang nggak lihat berapa besar serangan itu, mereka hanya lihat schreenshoot-schreenshoot ini. Meskipun hanya oleh tiga akun ini. Dan karena sudah sangat masif, ya followersnya akan ngangkat seharian," sambungnya.
"Saya cari-cari itu yang nyerang lagi nggak ada. Ada sih kubu yang pro pemerintah merasa disudutkan ya terus mereka menyerang balik dan seterusnya. Tapi saya hanya fokus di sumber awal yang mengirim asli meme itu," tutup Ismail Fahmi.
(hnh/dar)
