Twindy Rarasati sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Ia juga sudah dinyatakan negatif Corona. Meski begitu, Twindy masih menjalankan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari.
Sembuh dari penyakit yang belum ditemukan obatnya ini, Twindy langsung diserbu banyak pertanyaan dari netizen yang penasaran. Banyak dari mereka yang menanyakan tentang gejala Corona.
"Banyak yang menanyakan "Kak waktu kena corona gejalanya apa?" "Kalo batuk sekali gt corona ngga ka?" "Yg dirasa kayak apa kak? Ada demam ngga?" "Aku batuk tapi ngga ada demam, itu corona ga ka?" Satu-satu saya coba jawab ya, meskipun sebenarnya saya yakin teman-teman sudah membaca banyak sekali informasi di media-media yg teman-teman percayai," buka Twindy Rarasati dalam Instagram pribadinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gejala-gejala Covid-19 banyak dan belum spesifik. Apakah hanya demam saja sudah pasti menderita Covid-19? Tidak juga. Apakah batuk sudah pasti Covid-19? Nope. Berikut saya list beberapa gejala yg dilaporkan di beberapa penelitan di beberapa negara," terangnya lagi.
Mengetahui hal itu, Twindy akhirnya memberikan jawaban.
"Demam (83 - 98%), batuk (76 - 82%), pilek (4%) mudah lelah, sesak napas atau napas pendek-pendek (31 - 55%), nyeri otot & sendi (11 - 44%), meriang, nyeri tenggorokan (5%), hilangnya indra pembau dan pengecap, nyeri kepala, nyeri dada (2%), mual, muntah, diare (1 - 2%) yang muncul lebih kurang 2 - 14 hari setelah terpajan dari virus dengan rata-rata sekitar 5 hari," jawab Twindy Rarasati.
"Gejala-gejala yang disebutkan di atas bisa jadi tidak ada sama sekali atau hanya timbul sesekali dan tidak berat. Beberapa pasien bisa saja mengeluh sesak napas tanpa adanya demam, atau nyeri dada tanpa adanya sesak. Gejala setiap orang berbeda. Apa yang terjadi di pasien A belum tentu terjadi di pasien B. Tidak perlu membanding-bandingkan atau menyama-nyamakan hehe; dan karena gejalanya tidak spesifik, sering kali mirip dengan penyakit lain yang memiliki gejala serupa seperti common cold dsb," tukasnya lagi.
Ia juga menyarankan untuk kepada masyarakat jangan asal menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Karena belakangan banyak berita palsu yang beredar.
"Sampai sekarang ada beberapa tanda dan gejala Covid-19 tambahan yang sedang diteliti apakah memang berhubungan secara langsung terhadap penyakitnya atau tidak. Saya menyarankan teman-teman mengambil informasi dari sumber yg terpercaya, bisa dari published journal dan artikel ilmiah. Apa yg saya kemukakan disini hanya bermaksud membantu merangkum sedikit namun ada baiknya informasi yg teman-teman terima selalu dicrosscheck ulang," tutupnya.
(wes/wes)