Jika bicara campursari tentunya kita akan teringat dengan sosok Didi Kempot. Dalam acara amal yang digelar para seniman campursari pada malam ini, Minggu (10/5), hadir perwakilan dari sang maestro.
Ia adalah Staso, putra Didi Kempot, yang hadir dengan menggunakan kaus putih dan celana jeans. Ia membawakan lagu favorit milik mendiang ayahnya yakni 'Cidro'.
Meski tampak tegar saat menyanyikan lagu mendiang ayahnya itu, ternyata sebelumnya Staso selalu menangis karena mengingat sosok ayah.
"Ini dikuat-kuatin," ujarnya dalam tayangan YouTube channel Pesona Multimedia.
Usai menyanyikan lagu tersebut, ia pun ditanya apakah lagu dari Didi Kempot yang jadi favoritnya.
"Lagu favorit banyak, tapi yang paling suka itu 'Layang Kangen' sama 'Cidro'," jawab Staso.
Ia pun bercerita pengalamannya di balik lagu 'Layang Kangen', di mana saat ia sekolah dan jatuh hati dengan seorang wanita. Namun keduanya terpaksa berpisah hingga kekasihnya itu menjalin hubungan dengan pria lain.
Usai menyanyikan lagu tersebut, Staso pun tak kuasa menahan rindu dan duka atas kepergian sang ayah. Air mata tampak membasahi pipinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Staso pun mengaku sosok Didi Kempot itu ayah yang bijaksana dan tetap perhatian dengan anaknya meskipun sibuk.
"Beliau orangnya bijaksana, meski sering ditinggal show, bapak selalu ngabarin dan nanya kabar piye kabare? Sekolae?" ujarnya.
Ia pun bercerita nama Staso sendiri ternyata diambil dari salah satu lagu hits milik Didi Kempot yakni 'Stasiun Balapan'. Selain itu, Staso pun mengucapkan pesan kepada seluruh sobat ambyar.
"Halo para sobat ambyar di luar sana, tetap semangat terus, nangis boleh tapi tetap joged. Insyaallah saya akan nerusin bapak, semoga bapak Khusnul Khotimah dan ditempatkan di sisi-Nya," pungkasnya.
(ass/mau)