Dimulai sejak pukul 11.00 WIB, pemakaman berlangsung khusyuk. Proses itu hanya dihadiri keluarga serta sahabat dekat almarhum saja.
Keluarga pun terlihat ikhlas dan tabah hingga di akhir pemakaman sosok Abah di serial 'Keluarga Cemara'. Acara kemudian ditutup dengan Doa Bapak Kami dan lantunan lagu 'Derek Dewi Maria' saat penaburan bunga.
"Saya mewakili keluarga Bapak Agustinus Adi Kurdi mengucapkan terima kasih sebesarnya dan juga untuk teman-teman bengkel teater WS Rendra yang membantu pemakaman secara khusyuk, makasih banyak," ujar putri almarhum Adi Kurdi.
Usai prosesi pemakaman, sang istri, Barnadetta Siti Restyratuti, berpesan kepada para pelayat dan awak media yang hadir. Ia meminta agar menyaksikan film terakhir dari Adi Kurdi.
"Ah, nanti apabila film aktor legendaris ini tayang mari tontonlah. Judulnya 'Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah'. (Diperankan oleh) pemain Keluarga Cemara yang sudah besar-besar semua," mintanya.
Menemani Adi Kurdi sejak tahun 80-an, Barnadetta Siti Restyastuti, mengingat suaminya itu sebagai sosok yang humoris.
"Ia itu orang yang humoris. Sama keluarga sering becanda," ungkapnya saat ditemui di pemakaman Adi Kurdi di Bengke Teater WS Rendra, Cipayung, Depok, Sabtu (9/5).
Baca juga: Ini Pesan Istri Adi Kurdi Usai Pemakaman |
Selain itu, Adi juga merupakan sosok yang sangat mencintai dunia seni peran. Bahkan meski penglihatannya menghilang, ia tetap berakting seperti halnya orang normal di film 'Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah'.
"Ia penglihatannya sudah nggak ada, tapi masih main film, jadi orang yang bisa ngelihat, sampai terakhir dia berjuang. Ia pun cerita setiap selesai adegan, teman-temannya tepuk tangan," ujar sang istri bangga.
Adi Kurdi meninggal dunia di usia 71 tahun setelah mengalami tumor otak. Ia pun sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.
(mau/mau)