Wanita bernama asli Devita Prihartini itu mengaku punya alasan memilih turun langsung saat mengadakan hal tersebut. Sebab ia ingin mendengar keluh-kesah masyarakat bawah terhadap efek Corona.
"Diadakan di pandemi Corona karena di saat inilah yang benar-benar masyarakat di bawah yang merasa kesusahan dengan sembako mereka sangat bersyukur. Ini adalah waktunya, apalagi ini di dalam Ramadhan dan pandemi Covid-nya belum berhenti dan dengan saya turun saya tahu mereka memang mengharapkan para dermawan. Makanya mereka stay di pinggir jalan karena berharap ada uluran tangan karena mereka sangat kesusahan bekerja nggak bisa, ada juga yang nggak makan tiga hari, kita turun banyak mendengar keluh kesah mereka," ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Keponakan Helmy Yahya itu bersyukur acara bakti sosial berjalan lancar. Walaupun ia juga sempat merasa ketakutan karena virus Corona yang mewabah.
"Alhamdulillah kegiatannya lancar tidak ada halangan, padahal ada ketakutan juga dengan pandemi ini, tapi kita dengan ikhlas dan niat baik insyaallah Allah jaga," tutur Devita.
Devita Rusdi juga bicara soal kerugian selama pandemi Corona. Wanita yang sempat bermasalah dengan Saipul Jamil itu mengaku usahanya tutup selama dua bulan belakangan imbas virus tersebut.
"Pekerjaan pasti semua usaha tutup pekerjaan juga sudah hampir dua bulan ini. Yang paling dirugikan itu sih, tapi saya menjalankan dengan ikhlas, cuman berdoa saja semoga COVID-19 cepat berlalu supaya bisa masyarakat Indonesia dan dunia bisa beraktivitas seperti semula," ucapnya.
Selain itu, Devita harus menahan rasa rindu dengan keluarganya. Ia mengaku tak bisa mudik ke kampung halamannya di Palembang tahun ini.
"Kalau kesulitan pasti mengalami apalagi saya yang merantau. Kesusahan sekarang tidak ada penerbangan dan dilarang mudik, jadi ini salah satu pertama saya Ramadhan dan Lebaran tidak bersama orang tua dan keluarga. Pasti akan beda banget berlebaran tanpa kedua orang tua," katanya.
(mau/nu2)