Gunung dan alam seolah tak bisa dipisahkan dengan Adinda Thomas. Berawal dari pusingnya mengerjakan skripsi, Adinda berkenalan dengan gunung.
"Mulai kapan (suka naik gunung), mulai kuliah waktu udah deadline skripsi. Dari situ aku ngerasa aduh gila ternyata nulis skripsi itu ternyata nggak segampang itu," cerita Adinda Thomas kepada detikcom.
Adinda Thomas adalah lulusan dari London School Of Public Relations ( LSPR). Lagi-lagi, Adinda harus bersinggungan dengan psikologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena aku juga belajar skripsi, penelitian skripsi aku itu semiotika. Which is sains, human sains psikolog lagi, aku ngomongin psikolog lagi, dan ternyata aku suka," tuturnya.
"Tapi, dosen pembimbing aku bilang, 'Dinda kamu jangan kejauhan deh, kamu sudah kejauhan nih ngomongin teori. Lebih baik kamu take a break terus kamu coba fokus ke penulisan Bab 1, 2, 3 karena kan Bab 4,5 sudah ulasan'," imbuh Adinda Thomas.
Adinda Thomas pun mendengarkan arahan sang dosen. Dia terinspirasi sang kakak untuk naik gunung.
"Ternyata itu adalah proses pembelajaran yang akhirnya aku melihat teman-teman dan salah satu yang menginspirasi aku adalah kakak kandungku. Dia masih suka naik gunung sama suaminya, kok seru banget sih?" beber Adinda.
Mulai dari situ Adinda akhirnya mencoba mendaki gunung. Sampai sekarang, Adinda Thomas juga membuat bisnis yang berkaitan dengan alam terbuka dan diberi nama Langit Tak Beratap.
(pus/imk)