Pablo Benua sempat mengungkapkan marah kepada uploader setelah tahu video wawancaranya dengan Galih Ginanjar naik. Tapi, tak semudah itu Sonny Septian dan Fairuz A Rafiq percaya.
Fairuz ketus jika ada yang menganggap hukuman trio ikan asin akan diringankan.
"Itu menurut siapa? Menurut dia? Ya biarin saja, nggak apa-apa. Kan bebas mereka mau bicara apa saja, mereka punya hak di pengadilan untuk bicara apa saja," kesal Fairuz A Rafiq ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sonny Septian bahkan tak percaya dengan pengakuan Pablo yang marah karena video itu dinaikan ke YouTube. Terlebih mereka melihat, Pablo dan Rey memanfaatkan situasi itu untuk popularitas mereka.
"Gini, kalau misalnya berdalih, kan bukan dia yang upload atau orang lain yang upload. Tapi kan pada kenyataannya? Atau aku sempat dengar katanya dia sempat marah nih sama orang yang meng-upload, hampir dijotos, kalau nggak salah (dia bilang begitu). Logikanya gini lo, ketika video itu muncul kalau dia merasa, 'Kan bukan gue yang upload.', harusnya tanpa persetujuan dia, harusnya diturunin lagi dong videonya. Tapi ini kan nggak," cecar Sonny Septian.
"Tapi ini ketika video itu muncul, akhirnya sama mereka dibikin viral, terus ketika itu viral, mereka menikmati ketenarannya dengan mereka diundang sana-sini, jadi bintang tamu, bahkan sempat menghubungi Fairuz, 'Gimana Fairuz? Mau nggak klarifikasi di YouTube kita mengenai ini?' Di DM Fairuz," bukanya lagi.
Sonny Septian pun mempertanyakan penyesalan yang diungkap oleh Pablo Benua. Sonny melihat kondisi sang istri ketika dibully hanya berdoa dan ikhtiar.
"Sesama muslim pasti tahu, daun yang jatuh saja atas izin dari Allah, nah begitu Fairuz melakukan ikhtiarnya, melaporkan ke pihak berwajib, kalau Allah tidak menghendaki, dia tidak ditahan. Tapi kan Allah yang menghendaki dia ditahan sampai saat ini. Lalu kita sampai di pengadilan, bicara pengadilan, hasil akhirnya seperti apa nanti, itu kan balik lagi, itu kan tergantung ketentuan Allah nantinya gitu kan," pungkas Sonny Septian.
(pus/wes)