"Makanya kan sebenarnya kalau dibahas agak panjang ya. Ada beberapa orang tua yang menghardik anaknya, kita yang takutin itu daripada kita yang nantinya rumah tangganya kenapa-kenapa gitu," tambahnya.
Meski sempat terpikirkan hal itu, seiring berjalannya waktu Ayudia dan Ditto pun mengaku mulai memahami arti dari menjadi orang tua dan bagaimana melewati prosesnya secara bersama.
"Tapi kan akhirnya ya setelah hari demi hari kita belajar jadi dewasa. Akhirnya, kita jadi tahu ya bahwa kita harus kerja sama untuk ngurus anak, untuk ya sadar bahwa hamil itu harus berdua," sahut Ayudia.
"Jadi memang kenapa akhirnya terlontar 'ini digugurin aja deh' karena emang berantemnya terus-terusan gitu loh (saat itu). Memang aneh, tapi ya kita berdua emang gitu," jelasnya.
Menekankan pada titik utama pesan yang ingin mereka sampaikan, Ditto pun menambahkan argumennya yang menyatakan hubungan pernikanhannya tidak selalu dibumbui kebahagiaan.
Hal-hal buruk yang menghampiri rumah tangga mereka nyatanya kerap terjadi dan menjadi rintangan yang harus mereka lewati bersama.
"Lebih kayak cerita 'Teman Tapi Menikah 2' itu terjadi saat kita berusia 24 tahun, dimana hari itu kita tiba-tiba nikah diusia muda dan langsung dapat momongan dengan perjalanan panjang 14 tahun temenan," tambah Ditto.
"Jadi di film ini, kita mau kasih tahu tentang (kehidupan mereka) ya sahabatan, nikah, dan ya nggak selalu mulus. Yang pasti ada halangan juga, rintangan dan yamg kita capai waktu dapat Sekala (anaknya) ya kayak gini," tukas Ditto.
Simak Video "Video: Tak Hanya Warlok, WNA Rupanya Juga Antusias Salat Idul Adha di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(pig/tia)