Jenazah anak Karen Pooroe, Zefania, sudah selesai diautopsi. Karen berharap setelah ini kebenaran soal penyebab kematian anaknya terungkap.
Proses autopsi berlangsung di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020). Setelah selesai, jenazah kemudian dimakamkan lagi di tempat semula.
Usai proses autopsi, Karen bicara tentang kehilangan yang dia rasakan usai Zefania meninggal. Zefania diketahui tewas usai diduga jatuh dari balkon apartemen sang ayah, Arya Claproth. Arya dan Karen tinggal terpisah dan Zefania tinggal bersama Arya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyayangi anak saya lebih dari hidup saya sendiri. Nggak ada yang bisa merasakan perasaan seorang ibu yang kehilangan anaknya dan harus menguburkannya. Saya pikir nggak ada rasa yang lebih sakit daripada itu. Sampai saya bilang, Tuhan kalau saya boleh kaki tangan saya dipotong, saya tuli, saya buta, saya bisu, asalkan anak saya ada," tutur Karen.
Bagi Karen, kehadiran Zefania adalah anugerah terindah dalam hidupnya. Dia yakin sang anak sudah ada di tempat terbaik.
"Zefi yang jemput Mami saat Mami dipanggil Tuhan. Itu yang menguatkan saya. Sama doa orang tua saya, dari keluarga saya. Terima kasih juga doa dari masyarakat," ujarnya.
![]() |
Dia berharap proses autopsi ini bisa mengungkap kebenaran soal meninggalnya Zefania. Kini, Karen Pooroe membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.
"Semoga segala sesuatunya, kebenaran terungkap. Justice akan ditegakkan. Sekarang saya butuh waktu untuk healing," pungkas Karen.
(imk/pus)