Cynthia Lamusu Cerita saat Anak Alami Gangguan Mata karena Lahir Prematur

Cynthia Lamusu Cerita saat Anak Alami Gangguan Mata karena Lahir Prematur

Desi Puspasari - detikHot
Sabtu, 21 Des 2019 21:23 WIB
Foto: Instagram @cynthia_lamusu
Jakarta - Cynthia Lamusu berbagi cerita bagaimana menghadapi kondisi saat anak kembarnya lahir secara prematur. Karena lahir prematur, anak-anak Cynthia dan Surya Saputra itu harus menjalani banyak pengecekan.

Setelah melakukan banyak pengecekan, pada usia dua minggu, Bima anak laki-laki mereka terdeteksi mengalami gangguan mata serius. Bima mengalami AP ROP atau retinopati prematuritas. Itu adalah gangguan mata yang berpotensi membutakan.

"Itu kondisi dari risiko yang terjadi bila bayi prematur. Tapi, tidak semua bayi prematur kena ROP. Untuk Bima ROP bukan yang biasa tapi ROP jenis lebih aktif. Tapi alhamdulillah karena screening tepat waktu sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tak terjadi. Karena kalau tidak ditindak segera risiko kebutaan," cerita Cynthia Lamusu ditemui di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bima yang masih berusia dua tahun itu harus menjalani beberapa tahapan penanganan, termasuk menggunakan kacamata. Bima sudah menggunakan kacamata sejak usia 18 bulan.

"Awalnya tidak percaya pas didiagnosa pakai kacamata di usia 18 bulan. Setelah divonis AP ROP memang secara berkala periksa, pas di usia 18 bulan akhirnya baru terdeteksi dia memerlukan kacamata. Minus 9 sama 7. Cukup besar makanya saya nggak percaya. Karena nggak pernah ada masalah. Jalan nggak nabrak atau apa, ngambil barang nggak salah," tuturnya.

Untuk menjalani pengobatan sang putra, Cynthia Lamusu dihadapkan pada dua pilihan.

"Kami dikasih dua pilihan, ada laser atau suntik. Kami pilih konsultasi yang terbaik akhirnya dipilih suntik di bola mata," ungkapnya.

"Kondisinya alhamdulillah semakin nyaman pakai kacamatanya. Karena kan dia sempat berproses," jelas Cynthia Lamusu.




(pus/tia)

Hide Ads